Selama Pandemi, Sandiaga Uno Sebut Banyak Masyarakat Bali Makan dari Jual Aset

Reporter

Caesar Akbar

Senin, 28 Desember 2020 12:21 WIB

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno alias Sandiaga Uno berpose saat serah terima jabatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Rabu, 23 Desember 2020. Sandiaga ditunjuk Presiden Joko Widodo alias Jokowi sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif periode 2020-2024. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno atau Sandiaga Uno mengajak pelaku usaha pariwisata di Bali mendiskusikan kendala yang dihadapi selama pandemi COVID-19, guna merumuskan langkah strategis ke depan.

“Saya ingin mendengar dari para pelaku pariwisata dan pemangku kepentingan mengenai kendala yang dihadapi saat situasi yang penuh tantangan ini yaitu COVID-19,” ujar Sandiaga dalam keterangan tertulis, Senin, 28 Desember 2020.

Sandiaga mengerti bahwa seluruh pemangku kepentingan di sektor pariwisata mengalami banyak kesulitan. Menurut dia, banyak masyarakat di Provinsi Bali yang kehilangan pekerjaan, mata pencaharian, penghasilan berkurang, dan akhirnya makan dari tabungan.

"Selain itu, masuk sekarang ke periode manset (makan dari jual hasil aset). Oleh karena itu, kita harus pastikan gerak cepat, agar sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali ini bisa bertahan dengan kebijakan-kebijakan yang penuh dengan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi,” ujar Sandiaga.

Chairman IINTOA (Indonesia Inbound Tour Operator Association), Paul Edmundus Talo mengatakan beberapa kendala yang dihadapi. Pertama pihaknya sudah 10 bulan tanpa bekerja, hanya mengeluarkan uang, karena sebagian pegawai masih tetap ada, walaupun sebagian telah dirumahkan.

Advertising
Advertising

“Pengeluaran jalan terus, sementara pemasukan tidak ada. Oleh karena itu, melalui Deputi Bidang Investasi Kemenparekraf/Baparekraf Fadjar Hutomo, kami berusaha meminta supaya ada dana hibah pariwisata untuk pelaku pariwisata lainnya seperti biro perjalanan yang mendatangkan wisatawan agar mendapat kesempatan untuk menerima dana hibah,” kata Paul.

Kedua, pihaknya mendambakan agar perbatasan segera di buka agar kegiatan pariwisata kembali aktif. Ia memahami bahwa kebijakan tersebut bukan hanya dari Kemenparekraf saja, tetapi harus bersinergi dengan kementerian/lembaga terkait. "Namun, saya berharap melalui Bapak Menteri bisa memastikan lebih cepat hotel dan restoran, serta industri di sektor ini dapat terbantu dan bangkit lagi,” ujarnya.

Lebih lanjut, Paul menjelaskan kendala yang ketiga adalah visa. Pihaknya mendambakan VoA (visa on arrival), contohnya negara yang dekat dengan Indonesia, seperti Thailand dan Malaysia yang langsung membuka perbatasannya, sehingga mendatangkan wisatawan dengan VoAnya. Hal itu dinilainya sangat membantu pelaku usaha pariwisata.

Paul mengatakan pihaknya akan menyelenggarakan lagi event Bali and Beyond Travel Fair, yang merupakan ajang promosi pariwisata terbesar di Indonesia. Event ini menjadi international marketplace yang akan diikuti para buyers di sektor pariwisata dari berbagai negara. Harapannya kegiatan ini dapat meraih peluang untuk mengembangkan kepariwisataan di Indonesia.

Rencananya, kegiatan itu akan berlangsung pada Juni 2021. “Oleh karena itu, kami berharap kesediaan Kemenparekraf untuk mendukung kami dalam melangsungkan event tersebut,” kata Paul.

Terakhir, Paul berharap dapat memperoleh data yang jelas. Ia ingin mengetahui berapa banyak biro perjalanan wisata yang dikeluarkan izinnya secara resmi oleh pemerintah. Karena pihaknya, ingin mengajak biro perjalanan wisata tersebut untuk bekerja sama dengan IINTOA.

Sementara itu, Ketua DPD Putri Bali Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi, Geindah mengatakan bahwa di daerah tujuan wisata (DTW), terkadang pihaknya merasa sedikit termarjinalkan dibanding dengan pelaku usaha hotel dan restoran. Salah satu contohnya bantuan dana hibah hanya ditujukan untuk pelaku hotel dan restoran.

“Padahal kami adalah sarinya dari pariwisata tersebut. Kami sangat menaruh harapan besar terhadap Kemenparekraf untuk mempertimbangkan keseimbangan antara pekerja pariwisata di sektor dan tujuan wisata lainnya,” kata Geindah.

CAESAR AKBAR

Berita terkait

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

2 jam lalu

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

Kejati Bali membuka peluang berkoordinasi dengan Majelis Desa Adat Bali usai menetapkan Bendesa Adat Berawa sebatersangka pemerasan investor.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

2 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Tersangka Pemerasan Investor, Kejati Bali Bakal Periksa Pihak Lain

4 jam lalu

Bendesa Adat Tersangka Pemerasan Investor, Kejati Bali Bakal Periksa Pihak Lain

Kejati Bali akan mengembangkan penyidikan perkara tersangka berinisial KR, Bendesa Adat yang memeras investor agar mendapat rekomendasi.

Baca Selengkapnya

Selain Mepamit, Rizky Febian dan Mahalini Jalani Upacara Adat Ini Sebelum Menikah

4 jam lalu

Selain Mepamit, Rizky Febian dan Mahalini Jalani Upacara Adat Ini Sebelum Menikah

Rizky Febian dan Mahalini menjalani beberapa rangkaian prosesi adat menjelang pernikahannya. Begini penjelasan dari pihak label musiknya.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

11 jam lalu

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

12 jam lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

13 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

14 jam lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Awal Mei 2024, Dua Event Internasional Digelar di Nusa Dua Bali

22 jam lalu

Awal Mei 2024, Dua Event Internasional Digelar di Nusa Dua Bali

Nusa Dua Bali jadi lokasi Asia Pacific Media Forum (APMF) 2024 dan The 2nd UN Tourism Conference on Women Empowerment In Tourism in Asia Pacific 2024.

Baca Selengkapnya

Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

1 hari lalu

Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

Seorang Bendesa Adat Berawa di Bali berinisial KR diduga memerasa pengusaha demi memberikan rekomendasi izin investasi

Baca Selengkapnya