Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau lokasi banjir bandang di Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Kamis, 16 Juli 2020. ANTARA/Abriawan Abhe
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menargetkan proyek Jembatan Sei Alalak di Kalimantan Selatan dengan struktur jembatan lengkung yang pertama di Indonesia dapat beroperasi pada Maret 2021 mendatang. Jembatan ini dirancang dengan menggunakan cable-stayed.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono berharap keberadaan jalan nasional dan jembatan dapat mendukung kegiatan ekonomi kawasan dan kesejahteraan masyarakat setempat.
“Keberadaan Jalan Lintas Kalimantan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi kawasan di sekitarnya di mana jalan tersebut melewati area perkebunan seperti sawit, karet dan pertambangan. Jadi akan mempercepat transportasi logistik,” kata Basuki dalam siaran pers, 25 Desember 2020.
Pernyataan Menteri Basuki ini seiring fungsi jembatan Sei Alalak yang menggantikan Jembatan Kayu Tangi 1. Jembatan lama ini telah berusia sekitar 30 tahun dan menjadi jalur utama akses Kota Banjarmasin dengan berbagai wilayah di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
Penggantian jembatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kapasitas jaringan jalan di Provinsi Kalimantan Selatan yang berdampak pada meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.Proyek Jembatan Sei Alalak sendiri menggunakan dana dari surat utang berbasis syariah atau dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) tahun 2018 - 2021 senilai Rp 278 miliar. Proyek ini dikerjakan oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk-PT Pandji, KSO dengan skema pekerjaan tahun jamak (multiyears).