Rapat dengan Auditor Pemerintah, Sri Mulyani Bahas Risiko dan Fleksibilitas
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Rabu, 23 Desember 2020 11:37 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pandemi Covid-19 menyebabkan perubahan banyak hal dalam kegiatan maupun anggaran. Karena itu, kata dia, dibutuhkan fleksibilitas dalam adaptasi kebiasaan baru tersebut.
"Namun kita semua tahu fleksibilitas bisa menciptakan risiko, karena fleksibilitas sering dihadapkan atau dibenturkan dengan compliance APIP (Aparat Pengawas Internal Pemerintah)," kata Sri Mulyani dalam Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia(AAIPI) secara virtual, Rabu, 23 Desember 2020.
Dia menuturkan dengan adanya Covid-19, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN 2020 diubah luar biasa cepat dan fundamental. Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengeluarkan Perpu Nomor 1, yang menjadi Undang-undang Nomor 2 tahun 2020.
"Itu menunjukkan kondisi kegentingan yang memaksa, makanya keluar Perpu," ujarnya.
Keuangan negara, kata dia, berubah luar biasa sangat signifikan. Pendapatan negara turun, belanja negara naik, pembiayaan naik, belanja pemerintah daerah dan pemerintah pusat berubah. Belanja yang melalui bendahara umum negara, juga berubah sangat signifikan.
<!--more-->
Pos-pos belanja dan program baru juga dibuat di masa Pandemi untuk membantu masyarakat. Bantuan itu dari mulai bidang kesehatan sampai dengan bidang bantuan sosial, serta bantuan untuk masyarakat dunia usaha dengan program bermacam-macam.
Covid-19, kata dia, mengancam jiwa manusia dan mengubah banyak sekali cara kerja. Sehingga belanja negara harus meningkat sangat cepat dan besar.
Belanja negara, kata dia, kenaikannya Rp 250 triliun dari Rp 2.500 triliun menjadi sekitar Rp 2750.
"Namun komposisinya berubah. Dalam Rp 2.750 ini, Rp 695 triliun adalah untuk penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional, itu dilakukan dalam waktu luar biasa cepat," ujar dia.
Pandemi, kata Sri Mulyani, mengharapkan pemerintah membuat respons yang cepat. Namun masyarakat juga meminta pemerintah cepat dan tepat, juga cepat dan akurat.
Baca: Sri Mulyani: Ayo Bangun Terus Harapan Ekonomi Pulih dan Bangkit!
HENDARTYO HANGGI