Trending Bisnis: Tes Rapid Antigen hingga Sritex Soal Dugaan Rekomendasi Gibran
Reporter
Tempo.co
Editor
Kodrat Setiawan
Selasa, 22 Desember 2020 07:04 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Berita trending ekonomi dan bisnis sepanjang Senin, 21 Desember 2020, dimulai dari KAI menyediakan layanan tes rapid Antigen untuk penumpang kereta jarak jauh seharga Rp 105 ribu hingga PT Sri Rejeki Isman Tbk. (Sritex) menanggapi dugaan rekomendasi Gibran Rakabuming untuk goodie bag bansos.
Adapula berita tentang empat keunggulan Pelabuhan Patimban menurut Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia serta berita Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mulai melirik pesawat tanpa awak alias drone untuk kebutuhan komersial di kota besar seperti Jakarta.
Berikut empat berita trending bisnis sepanjang kemarin:
1. KAI Sediakan Tes Rapid Antigen, Harga Dipatok Rp 105 Ribu
PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero menyediakan layanan tes rapid Antigen untuk penumpang kereta jarak jauh mulai 21 Desember 2020. Harga tes tersebut dipatok Rp 105 ribu.
"Layanan ini tersedia melalui Sinergi BUMN dengan Rajawali Nusantara Indonesia Grup," ujar Executive Vice President Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (Persero) Dadan Rudiansyah, Senin, 21 Desember 2020.
Pada tahap awal, layanan rapid tes Antigen tersedia di Stasiun Gambir, Pasar Senen, Kiaracondong, Cirebon Prujakan, Tegal, Semarang Tawang, Yogyakarta, Surabaya Gubeng, dan Surabaya Pasar Turi.
Lantaran proses pelayanan rapid test Antigen lebih lama ketimbang rapid test antibodi, penumpang diminta melakukan tes H-1 sebelum perjalanan dilakukan.
KAI mewajibkan penumpang kereta mengantongi dokumen tes rapid Antigen yang menunjukkan hasil negatif Covid-19 selama masa angkut mudik Natal dan tahun baru berlangsung. Ketentuan itu berlaku pada 22 Desember 2020 hingga 8 Januari 2021.
Baca berita selengkapnya di sini.
<!--more-->
2. 4 Keunggulan Pelabuhan Patimban Menurut Asosiasi Logistik dan Forwarder
Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi menyebutkan Pelabuhan Patimban diharapkan menjadi layanan rantai pasokan terintegrasi pertama atau the first integrated supply chain port di Indonesia, bukan saja dari sisi pelabuhannya tetapi dari operatornya.
"Dengan dukungan area dari sisi daratnya seluas sekitar 360 Ha, Pelabuhan Patimban bakal memberikan manfaat lebih bagi perusahaan/pengguna jasanya," ujarnya, Minggu, 20 Desember 2020.
Hal itu lantaran pada area tersebut akan menjadi kawasan logistic centre dan bisa menjadi areal terbuka untuk layanan kontainer termasuk membantu pelayanan bongkar muat kendaraan/car terminal-nya itu sendiri.
Yukki juga mengatakan setidaknya terdapat empat keunggulan pelabuhan Patimban yang berlokasi di Kabupaten Subang Jawa Barat.
Pertama, dapat sebagai fasilitas distribusi barang bukan saja untuk lingkup nasional tetapi juga berorientasi ekspor.
Kedua, Patimban secara kawasan sangat terintegrasi, mengingat hinterland atau daerah industri pendukungnya sudah mumpuni, apalagi jika akses tol langsung ke Patimban bisa direalisasikan pada akhir 2023.
Baca berita selengkapnya di sini.
<!--more-->
3. Kemenhub Mulai Pertimbangkan Penggunaan Drone untuk Pengiriman Barang
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mulai melirik pesawat tanpa awak alias drone untuk kebutuhan komersial di kota besar seperti Jakarta. Penggunaan secara komersial itu seperti misalnya menjadikan drone sebagai transportasi antar - jemput barang.
"Implementasi drone di masa depan memiliki potensi yang tidak terbatas, baik di sektor nirlaba ataupun sektor komersial," ujar Budi dalam keterangan tertulis, Ahad, 20 Desember 2020.
Sementara itu Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Perhubungan Umiyatun Hayati Triastuti menjelaskan implementasi drone komersial sebagai alat pengantar barang sudah terlebih dahulu terjadi di Amerika.
Di negara Paman Sam itu, UPS Flight Forward (di bawah NC IPP dan Wing Aviation LLC di bawah VA IPP) telah memperoleh sertifikasi FAA untuk beroperasi sebagai drone yang memungkinkan pengiriman paket medis dan komersial sesuai dengan aturan yang berlaku.
"UPSFF dan Matternet juga telah melakukan lebih dari 1.500 pengiriman medis menggunakan drone untuk lebih dari 6.600 pasien di WakeMed medical campus di Raleigh, North Carolina," ujar Umiyatun.
Sementara di Eropa, kata Umiyatun, penerapan drone juga mulai dilirik untuk memberikan solusi permintaan pengiriman barang yang terus meningkat seiring dengan pertumbuhan pasar. Di sana drone juga dianggap dapat digunakan untuk keperluan dan pengiriman mendesak, baik di perkotaan maupun di pedesaan.
Baca berita selengkapnya di sini.
<!--more-->
4. Kata Sritex Soal Dugaan Rekomendasi Gibran Rakabuming untuk Goodie Bag Bansos
Head of Corporate Communication PT Sri Rejeki Isman Tbk. (Sritex) Joy Citradewi mengatakan pihaknya mendapatkan pesanan goodie bag bantuan sosial (bansos) dari Kementerian Sosial (Kemensos) tidak berasal dari rekomendasi anak Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Wali Kota Surakarta terpilih Gibran Rakabuming.
"Sritex mendapatkan pesanan goodie bag bansos setelah di-approach oleh pihak Kemensos. Pada saat itu, kami disampaikan bahwa kebutuhannya mendesak alias urgent," kata Joy dalam keterangan tertulis yang diterma Bisnis, Minggu, 20 Desember 2020.
Menurut dia, Sritex mendapat pesanan dari Kemensos sekitar sebulan setelah pandemi Covid-19. Joy tidak dapat menjabarkan jumlah pesanan maupun nilai kontrak yang diterima pihaknya dengan pemerintah.
Hal ini lantaran kontrak antara Kemensos dan Sritex memiliki pasal kerahasiaan.
Sementara itu, diwartakan Solopos, pesanan tas oleh Kemensos melibatkan 30 ribu tenaga kerja. Adapun, total tas sederhana yang ada dalam kontrak antara Kemensos dan Sritex adalah 1,9 juta unit.
Untuk menyelesaikan pesanan ini, Sritex melibatkan 30 mitra kerja yang tersebar di wilayah Solo Raya untuk menyelesaikan pesanan.
Proyek bansos mendapat sorotan setelah Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) menetapkan Mensos Juliari Peter Batubara dan empat tersangka lainnya sebagai penerima dan pemberi suap terkait program bantuan sosial penanganan Covid-19.
Baca berita selengkapnya di sini.