Gubernur BI Yakin Merger Bank Syariah BUMN Bakal Ciptakan Halal Value Chain

Jumat, 18 Desember 2020 04:32 WIB

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat ditemui awak media di Masjid Kompleks Bank Indonesia, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat, 30 Agustus 2019. Tempo/Dias Prasongko

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo menilai merger tiga bank syariah BUMN menjadi PT Bank Syariah Indonesia Tbk. bakal memperkuat perbankan syariah di Tanah Air. Dengan begitu, bank syariah dapat berdaya saing dan semakin mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah.

"BI menyambut gembira merger bank syariah ini, sebagaimana diketahui, BI sangat mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah," kata Perry, Kamis, 17 Desember 2020.

Selain potensi sangat besar dari hasil merger itu, Perry yakin bakal tercipta halal value chain yang menjadi sangat penting dalam mendorong permintaan di sektor keuangan syariah.
Untuk mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, kata Perry, BI telah melakukan berbagai penguatan kebijakan moneter dan makroprudensial yang berbasis syariah.

Salah satunya dengan mengeluarkan kebijakan baru untuk memperluas pasar uang syariah. "BI sudah menerbitkan tidak hanyak sukuk BI untuk operasi moneter, tetapi juga pasar uang antar antarbank berdasarkan prinsip syariah (PUAS)," kata Perry.

Di samping itu, BI juga akan terus melakukan komunikasi dan kampanye ekonomi dan keuangan syariah melalui Festival Ekonomi Syariah (ISEF) yang rutin digelar BI setiap tahun. "Insyaallah akan semakin berkembang ekonomi dan keuangan syariah," tutur Perry.

Advertising
Advertising

Seperti diberitakan pada Rabu lalu, 16 Desember 2020, telah dilakukan penandatanganan akta penggabungan ketiga bank syariah milik Himbara tersebut. Selanjutnya, proses merger tinggal menunggu izin regulator kemudian efektif pada Februari 2021.

Setelah merger, PT Bank Indonesia Syariah Tbk. akan memiliki aset sekitar Rp 210 triliun dan menjadi 10 bank syariah terbesar global pada 2025. Dengan sumber daya yang ada, bank hasil merger diyakini dapat mengungguli pertumbuhan bank konvensional.

BISNIS

Baca: Merger 3 Bank Syariah BUMN, Nasabah Diimbau Tak Khawatir

Berita terkait

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

3 menit lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BSI Raup Laba Rp 1,71 T 2024 selama Kuartal I 2024

2 hari lalu

BSI Raup Laba Rp 1,71 T 2024 selama Kuartal I 2024

BSI mencetak laba senilai Rp 1,71 triliun pada kuartal I 2024. Capaian ini didorong oleh pertumbuhan dana murah dan konsistensi dalam menjalankan fungsi intermediasi.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

5 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya