Sempat Viral #BoikotJNE, Bos JNE Duga Ada Motif Persaingan Usaha
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Kamis, 17 Desember 2020 04:26 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Muhammad Feriadi menduga ada pihak yang memanfaatkan suhu politik dan mengait-ngaitkan perseroan dengan pihak tertentu, misalnya juru bicara PA 212 Haikal Hassan.
"Kami menduga bahwa ini semua dikaitkan ada persaingan usaha," ujar Feriadi dalam konferensi pers di Jakarta Utara, Rabu, 16 Desember 2020. Pasalnya isu tersebut mencuat menjelang adanya momen Hari Belanja Online Nasional pada 12 Desember 2020.
Feriadi berujar tanggal yang merupakan pesta promo bisnis online itu adalah momen yang ditunggu-tunggu para pelaku logistik. Kendati menduga ada motif persaingan usaha, ia belum mau menduga siapa pihak yang terlibat. "Belum (memiliki dugaan), tapi kami melihat ke arah sana."
Sebelumnya, JNE menjadi trending topic di Twitter dengan adanya berbagai tagar #JNEKadrun hingga #BoikotJNE. Isu keterkaitan juru bicara PA 212 Haikal Hassan dengan JNE muncul setelah akun Twitter perusahaan @JNE_ID mengunggah ucapan selamat ulang tahun ke-30 dari Haikal pada 4 Desember 2020. Cuitan tersebut kemudian berkembang viral.
<!--more-->
Dari sana, mencuat pula isu kepemilikan saham perseroan oleh Haikal. Feriadi mengatakan saat ini saham JNE dikantongi enam orang, Haikal bukanlah salah satunya. Dia adalah salah satu pemegang saham, mewakili keluarga besar Suprapto Suparno.
Selain dia, saham juga dipegang oleh Johari Zein saat ini menjabat komisaris perseroan dan Chandra Fireta, direktur perusahaan. Tiga Pemegang saham lainnya adalah Marselinus Kuncoro Adi, Hui Mariawati dan Mirta Akbari.
Feriadi menegaskan perusahaannya netral dan tidak berafiliasi dengan organisasi, kelompok, atau individu tertentu. JNE juga, kata dia, tidak mau masuk ke dalam isu berbau SARA. "JNE hanya ingin berbisnis, membantu UKM dan membantu masyarakat untuk mendistribusikan barang," ujar dia.
Dengan demikian, ia mengatakan perseroan bisa membantu yatim piatu, tuna netra, ibu, janda, fakir miskin, dan kaum dhuafa. "JNE dalam berbisnis, perlu dicatat, hanya ingin keberkahan."
Baca: JNE Tegaskan Juru Bicara PA 212 Haikal Hassan Tak Miliki Saham Perseroan