Hindari Kerugian, Operator Kurangi Kapasitas Angkut Kapal Kargo

Rabu, 9 Desember 2020 04:55 WIB

Truk angkutan logistik memasuki kapal di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa 19 Mei 2020. Pada H-5 Idul Fitri, arus mudik di Pelabuhan Ketapang terpantau ramai penumpang pejalan kaki dari Pulau Bali, sedangkan dengan tujuan Pulau Bali didominasi angkutan logistik. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya

TEMPO.CO, Jakarta – Para penyedia kapal angkutan barang tengah mengurangi frekuensi angkut agar tak merugi di tengah kelangkaan peti kemas. Direktur Utama PT Samudera Indonesia Tbk, Bani Maulana Mulia, mengatakan tersendatnya arus perdagangan dunia akibat pandemi Covid-19 memicu penumpukan kontainer kosong di sejumlah pelabuhan hub global, seperti di Singapura dan Amerika Serikat.

“Kalau dipaksa membawa banyak malah akan macet di pelabuhan, jadi pelayaran mulai menyesuaikan kapasitas angkut kapal masing-masing,” ucapnya kepada Tempo, Selasa 8 Desember 2020.

Menurut Bani, pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) membuat permintaan pasar pengiriman barang mulai meningkat, termasuk untuk kebutuhan ekspor dan impor.

Namun, hal itu belum diimbangi dengan kecepatan servis pelabuhan sejumlah negara hub global. Singapura, dia mencontohkan, belum mengizinkan masuknya tenaga kerja asing hingga kini. Padahal, sebagian besar tenaga operasional pelabuhan di sana berasal dari Malaysia.

“Kinerja melamban dan kapal mengantri,” kata dia. “Kalau kontainer kami hanya akan membawa TEUs (ukuran ekuivalen peti kemas) kecil, tidak akan dipaksakan jadi suplai dikurangi.”

Advertising
Advertising

<!--more-->

Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia, Zaldy Ilham Masita, sebelumnya mengatakan muatan bolak balik perusahaan pelayaran harus seimbang agar biaya operasionalnya efisien. Namun, aktivitas ekspor dan impor yang belum sepenuhnya normal membuat entitas pelayaran masih mengurangi jumlah muatan yang dibawa.

“Karena tidak bisa hanya membawa kontainer ekspor tanpa membawa balik yang untuk impor,” ujarnya, kemarin.

Di Indonesia pun, menurut catatan Badan Pusat Statistik, nilai impor pada Oktober 2020 masih minus 6,79 persen dibandingkan bulan sebelumnya dan bahkan minus 26,93 persen dibandingkan Oktober 2019. Ekspor pun minus secara tahunan, meski mulai tumbuh secara bulanan.

Direktur Operasional PT Pelayaran Tempuran Mas Tbk atau Temas Line, Teddy Arief Setiawan, mengatakan negara distributor barang terbesar, seperti Cina, masih menahan frekuensi ekspor ke rute jarak dekat, termasuk Indonesia.

Frekuensi pengiriman baru dipulihkan ke negara jauh di Benua Eropa dan Amerika. “Banyak barang masih bertumpuk di sana,” ucapnya. “Kontainer di sini (Indonesia) tak sebanyak biasanya dan ruang muat menjadi langka.”

Adapun Direktur Usaha Angkutan Barang PT Pelni (persero), Masrul Khalimi, mengatakan perseroannya berupaya mengatur stok kontainer sesuai permintaan pasar di saat pandemi. “Jadwal kapal juga disesuaikan sedemikian rupa agar perputarab kontainer bisa dikendalikan.”

<!--more-->

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Anne Patricia Sutanto, membenarkan biaya ekspor dan impor melonjak hingga 100-200 persen lebih tinggi dari rate normal. Peningkatan itu dilihat dari ketentuan pengiriman cost and freight (CNF); serta cost, insurance, and freight (CIF).

“Tapi kami tidak bisa meningkatkan harga jual produk, kalau karena demand bisa menurun,” ucapnya.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, juga mencatat harga freight naik tidak wajar. Harga kontainer 40 feet ke Cina yang normalnya berkisar antara US$ 400-500, dia mencontohkan, kini naik hingga US$ 2.500. “Kontainer kosong tertahan dan menyebabkan kelangkaan di negara lain.”

Pemerintah pun sempat menggelar rapat khusus untuk membahas solusi jangka pendek maupun jangka panjang. Pilihan yang masih rasional, menurut dia, adalah optimlaisasi penggunaan Pusat Logistik Berikat untuk menampung barang-barang yang gagal ekspor karena tidak memperoleh ruang kapal.

Baca: Kemenhub Gelar Uji Petik Kapal untuk Persiapan Libur Natal dan Tahun Baru

VINDRY FLORENTIN | YOHANES PASKALIS

Berita terkait

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

2 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

3 hari lalu

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

EVP of Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan penjualan tiket kereta api kelas Suite Class Compartment dan Luxury laris dibeli saat pelaksanaan angkutan masa Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

5 hari lalu

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI resmi menutup pelaksanaan Angkutan Lebaran 2024 yang telah berlangsung selama 22 hari sejak 31 Maret.

Baca Selengkapnya

Selama Masa Angkutan Lebaran 2024, Ada 208.798 Pelanggan Gunakan Kereta Api di KAI Daop 9 Jember

5 hari lalu

Selama Masa Angkutan Lebaran 2024, Ada 208.798 Pelanggan Gunakan Kereta Api di KAI Daop 9 Jember

KAI Daop 9 Jember menyebutkan ada sebanyak 208.798 penumpang yang menggunakan kereta api di wilayahnya selama pelaksanaan angkutan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

5 hari lalu

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia dan Tiongkok telah sepakat untuk membentuk tim ihwal penggarapan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.

Baca Selengkapnya

KAI Catat 4,4 Juta Penumpang Selama Masa Angkutan Lebaran 2024, Kelas Ekonomi Jadi Favorit Masyarakat

6 hari lalu

KAI Catat 4,4 Juta Penumpang Selama Masa Angkutan Lebaran 2024, Kelas Ekonomi Jadi Favorit Masyarakat

KAI mencatat jumlah penumpang selama masa angkutan Lebaran periode H-10 sampai H+10 Lebaran mencapai 4,4 juta orang.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek Momentum Tertibkan Angkutan Gelap

6 hari lalu

Pengamat Nilai Kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek Momentum Tertibkan Angkutan Gelap

MTI Pusat menyatakan kecelakaan maut KM 58 Tol Jakarta-Cikampek harus menjadi momentum menertibkan angkutan gelap.

Baca Selengkapnya

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

7 hari lalu

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

Sejumlah penumpang di Kota Ternate, Maluku Utara tujuan Manado, Sulawesi Utara, beralih menggunakan kapal antarpulau lintas Kota Ternate-Manado.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Lonjakan Arus Balik Lebaran, Perjalanan Kapal Sumatera ke Jawa Ditambah

14 hari lalu

Antisipasi Lonjakan Arus Balik Lebaran, Perjalanan Kapal Sumatera ke Jawa Ditambah

Kemenhub tambah perjalanan kapal untuk antisipasi lonjakan arus balik Lebaran untuk penyeberangan dari Sumatera ke Jawa.

Baca Selengkapnya

Penyeberangan Lintas Panjang-Pelabuhan Ciwandan Dimulai Hari Ini, Simak Jadwal dan Tarifnya

15 hari lalu

Penyeberangan Lintas Panjang-Pelabuhan Ciwandan Dimulai Hari Ini, Simak Jadwal dan Tarifnya

Mulai hari ini Sabtu, 13 April 2024, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) akan melayani penyeberangan lintas Pelabuhan Panjang-Pelabihan Ciwandan.

Baca Selengkapnya