Petugas menyemprotkan disinfektan vaksin COVID-19 dari China Sinovac Biotech Ltd. saat tiba di PT Bio Farma (Persero) di Bandung, Jawa Barat, 7 Desember 2020. Vaksin Covid-19 Sinovac dipindahkan dari Envirotainer untuk disimpan di cool room dengan suhu 2-8 derajat celcius. Foto: Muchlis Jr - Sekretariat Presiden
TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia atau AFPI menilai kedatangan vaksin Covid-19 membangun optimisme bagi para pelaku fintech pendanaan atau peer-to-peer (P2P) lending.
"Tentu saja kedatangan vaksin ini membangun optimisme bagi kita semua, pelaku fintech lending," ujar Sekretaris Jenderal AFPI Sunu Widyatmoko dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Senin, 7 Desember 2020.
Menurut Sunu, performa dari industri fintech lending ini sempat mengalami penurunan Maret 2020.
Pencairan pinjaman dari keseluruhan platform setiap bulannya, apabila sebelum pandemi Covid-19 berada di angka Rp 7 triliun namun kemudian mengalami penurunan selama pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Kita tahu kenapa mengalami penurunan karena adanya pandemi Covid-19, di mana sebagian dari pinjaman diberikan kepada sektor yang terdampak langsung dari adanya pandemi," kata Sunu.
Kendati demikian, industri fintech lending pada September 2020 mulai membaik di mana pinjaman per bulannya sudah sama dengan kondisi sebelum adanya pandemi yakni sekitar Rp 7 triliun. Bahkan pada Oktober 2020 sudah menyentuh angka Rp 9 triliun. <!--more--> Kabar bagus terkait adanya vaksin Covid-19 yang siap didistribusikan mulai awal tahun depan ini, tentunya akan menambah optimisme sehingga industri dan pasar yang saat pandemi tidak bisa terlayani secara penuh oleh seluruh fintech lending anggota AFPI, akan dapat terlayani kembali.
"Jadi kedatangan vaksin memberikan optimisme bagi kita semua terhadap percepatan pemulihan, tidak saja kepada perekonomian tetapi juga kepada kesehatan masyarakat sehingga dapat kembali beraktivitas," kata Sunu.
Dia mengatakan bahwa khususnya bagi pelaku UMKM, saat mereka kembali menjalankan usahanya lagi maka AFPI sangat optimistis bahwa fintech lending dapat kembali mendukung mereka yang kembali menjalankan usahanya.
Di PNM Mekaar, nasabah tidak harus mensyaratkan agunan dan tidak harus memiliki usaha yang sudah mapan. Bahkan orang yang baru akan memulai usaha bisa mendapatkan pinjaman.
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal Sepanjang Februari-Maret 2024
17 hari lalu
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal Sepanjang Februari-Maret 2024
Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas Pasti) memblokir 537 pinjaman online atau pinjol ilegal dan 48 konten penawaran pinjaman pribadi (pinpri) sepanjang Februari hingga Maret 2024.