Bos Bank Indonesia Minta Perbankan Menurunkan Suku Bunga Kredit
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Kamis, 3 Desember 2020 12:35 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Gubenur Bank Indonesia Perry Warjijo mendorong perbankan untuk segera menurunkan suku bunga dan menyalurkan kredit.
"Sudah saatnya perbankan segera menurunkan suku bunga dan menyalurkan kredit sebagai komitmen bersama untuk pemulhan ekonomi nasional," kata Perry dalam Pembukaan Pertemuan Tahunan Bank Indonesia secara virtual, Kamis, 3 November 2020.
Suku bunga acuan atau BI 7 Day Reverse Repo Rate, kata dia, akan tetap rendah sampai dengan muncul tanda-tanda tekanan inflasi meningkat. Saat ini, menurutnya, suku bunga acuan BI yang 3,75 persen merupakan yang terendah sepanjang sejarah.
Likuiditas, kata dia, juga tetap longgar untuk mendukung penyaluran kredit perbankan.
"BI telah melakukan quantitative easing sebesar Rp 682 triliun atau 4,4 persen PDB, stimulus moneter terbesar di antara emerging market," ujarnya.
Perry mengatakan BI akan melanjutkan stimulus kebijakan moneter di tahun 2021. Stabilitas nilai tukar rupiah secara fundamental dan mekanisme pasar, juga akan terus jaga untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional.
<!--more-->
Selain itu, BI masih akan melanjutkan pembelian SBN dari pasar perdana untuk pembiayaan APBN tahun 2021 sebagai pembeli siaga, non competitive bidder. Sementara pembelian SBN secara langsung hanya berlaku untuk APBN 2020.
Sebelumnya, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 18-19 November 2020 memutuskan untuk menurunkan BI7DRR sebesar 25 basis poin menjadi 3,75 persen. Suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 3,00 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 4,50 persen.
Baca: Ingin RI Jadi Pemain Global Ekonomi Syariah, Bos BI Singgung Cina dan Korea
HENDARTYO HANGGI