Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyerahkan naskah pandangan akhir pemerintah atas RUU Cipta Kerja kepada Ketua DPR Puan Maharani disaksikan Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin, Sufmi Dasco Ahmad, dan Rachmad Gobel dalam rapat paripurna penutupan masa persidangan I tahun sidang 2020-2021 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 5 Oktober 2020. Dalam RUU Cipta Kerja terdapat 11 klaster yang masuk dalam undang-undang ini antara lain Penyederhanaan Perizinan, Persyaratan Investasi, Ketenagakerjaan, Kemudahan Berusaha, Pemberdayaan dan Perlindungan UMKM, Dukungan Riset dan Inovasi, Administrasi Pemerintahan, Pengenaan Sanksi, Pengadaan Lahan, Kemudahan Investasi dan Proyek Pemerintah, serta Kawasan Ekonomi Khusus. TEMPO/M Taufan Rengganis
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan perbaikan laju inflasi dan indeks manufaktur Indonesia pada November menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi sudah terjadi pada dua sisi.
“Pemulihan ekonomi sudah terjadi pada dua sisi, yaitu sisi permintaan [perbaikan inflasi] dan sisi produksi [kenaikan indeks PMI], di mana program dan kebijakan PC-PEN sejak awal diarahkan untuk pemulihan ekonomi dari kedua sisi,” ungkap Airlangga dalam rilis yang ditermia Bisnis, Rabu, 2 Desember 2020.
Sebelumnya diberitakan, IHS Markit mencatat indikator Purchasing Managers’ Index (PMI) sektor manufaktur kembali ke level ekspansi di posisi 50,6 pada November 2020 atau naik hampir 3 poin dari periode sebelumnya pada Oktober 2020, yang mencapai 47,8.
Kontribusi sektor industri manufaktur pada pertumbuhan ekonomi mencapai hampir 20 persen pada PDB kuartal III 2020, sehingga pemulihan pada sektor industri dapat menjadi pendorong signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan indeks harga perdagangan konsumen (IHK) pada November 2020 mengalami inflasi sebesar 0,28 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).
Namun, IHS Markit mencatat bahwa ekspansi manufaktur masih terbatas, karena investasi yang terjadi masih melanjutkan kapasitas produksi dan pesanan periode sebelumnya. yang menunjukkan ekspansi masih terbatas. <!--more--> Oleh karena itu, Airlangga mengatakan perlu adanya dorongan untuk meningkatkan permintaan domestik guna menjaga momentum perbaikan indeks PMI melalui ekspansi kapasitas produksi.
Hal ini dapat dilakukan antara lain dengan memberikan dukungan kepada sektor industri kecil dan menengah (IKM) dan industri padat karya, serta dukungan pembiayaan uaha, insentif fiskal, serta penyederhanaan peraturan.
Dorongan tersebut diharapkan dapat menjaga momentum tren ekspansi permintaan maupun produksi, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV 2020.
“Untuk melanjutkan tren positif pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV/2020, kita perlu menjaga momentum perbaikan kegiatan ekonomi, baik dari sisi permintaan maupun produksi," kata Airlangga.
Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris
2 hari lalu
Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.