Yogyakarta Usulkan 15.736 UMKM Dapat Bantuan Produktif ke Pusat

Senin, 30 November 2020 17:30 WIB

Pekerja menyelesaikan pembuatan patung peraga anatomi tubuh di Cinangka, Depok, Senin, 27 Juli 2020. Setiap pelaku UMKM mendapatkan bantuan senilai Rp 2,4 juta. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Koperasi UKM Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta mengusulkan total sebanyak 15.736 usaha mikro dan kecil ke pemerintah pusat untuk memperoleh bantuan produktif dengan nilai bantuan Rp2,4 juta.

"Penyampaian usulan usaha mikro kecil memperoleh bantuan produktif usaha mikro (BPUM) sudah ditutup pada 24 November. Jumlah tersebut juga merupakan usaha mikro kecil yang sudah lolos verifikasi syarat di tingkat Kota Yogyakarta," kata Kepala Bidang UKM Dinas Koperasi UKM Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta Bebasari Sitarini di Yogyakarta, Senin 30 November 2020.

Namun demikian, lanjut dia, Dinas Koperasi UKM Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta tidak dapat memastikan apakah seluruh UMKM yang diusulkan tersebut akan memperoleh bantuan produktif atau tidak.

"Kami hanya sebatas mengusulkan saja ke pemerintah pusat melalui Pemerintah DIY. Seluruh keputusan ditetapkan oleh pusat," katanya.

Berdasarkan surat keputusan terbaru mengenai penerima BPUM, terdapat 1.062 usaha mikro kecil yang sudah menerima bantuan produktif. Penyaluran bantuan dilakukan melalui bank pemerintah.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Dinas Koperasi UKM Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta bersama perwakilan dari kementerian terkait juga sudah melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penerima bantuan.

"Ada tiga pelaku usaha mikro kecil yang kami pantau, di antaranya dari pelaku ecoprint dan bakpia. Rata-rata bantuan dimanfaatkan untuk menguatkan modal. Tetapi, pelaku usaha merasa nilai bantuan yang diberikan cukup kecil," katanya.

Ia memastikan pelaku usaha mikro kecil di Kota Yogyakarta tidak memanfaatkan bantuan tersebut untuk kebutuhan konsumsi pribadi melainkan untuk menguatkan modal usaha, seperti membeli kebutuhan bahan baku bakpia.

Pemberian bantuan produktif, lanjut dia, juga memberikan dampak yang cukup baik terhadap pendataan pelaku usaha di Kota Yogyakarta karena pelaku usaha kemudian memiliki kesadaran untuk mengurus izin usaha mikro (IUM). Kepemilikan IUM menjadi salah satu syarat untuk mengajukan permohonan bantuan produktif.

"Tetapi, kami tidak bisa memastikan apakah banyak pelaku usaha baru yang muncul karena tergiur bantuan atau memang pelaku usaha yang sudah berjalan tetapi baru mengurus IUM saat ada bantuan produktif," katanya.

<!--more-->

Selama masa pandemi COVID-19, lanjut Bebasari, pelaku usaha di Kota Yogyakarta melakukan berbagai upaya untuk tetap bertahan di antaranya melakukan diversifikasi produk.

"Jika biasanya hanya memproduksi pakaian batik, maka kini ditambah dengan memproduksi masker atau hand sanitizer guna memenuhi permintaan pasar," katanya.

Sementara itu, salah satu pelaku usaha mikro kecil penerima bantuan produktif, Dameria Simanungkalit mengatakan terbantu dengan bantuan produktif yang diberikan pemerintah untuk tambahan modal usaha karena masa pandemi COVID-19 yang berkepanjangan.

Dameria yang memiliki usaha kuliner "Blesing Snack" mengatakan sempat berhenti berproduksi selama sekitar lima bulan dan mulai kembali berproduksi pada Agustus dengan kapasitas 50 persen atau 350 bungkus per hari.

Produk kuliner yang saat ini kembali diproduksi adalah putu mayang yang kemudian dijual di sejumlah pasar tradisional di Kota Yogyakarta dan bahkan ke hotel melalui pihak kedua.

"Untuk manggleng belum bisa diproduksi kembali karena masih terkendala modal dan sektor pariwisata yang belum pulih," katanya.

Baca: Pertamina Beri Pinjaman Modal agar UMKM Tinggalkan Elpiji Bersubsidi

Berita terkait

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

7 jam lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

8 jam lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

13 jam lalu

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

Begini awal kasus munculnya larangan terhadap warung Madura untuk buka 24 jam.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

1 hari lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

1 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

2 hari lalu

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

Menkop UKM Teten Masduki mengevaluasi pernyataan pejabatnya tentang pembatasan jam operasinal warung atau toko klontong milik masyarakat.

Baca Selengkapnya

Tak Ada Pembatasan Operasi Warung Madura, Teten: Semua Perda harus Berpihak pada UMKM

2 hari lalu

Tak Ada Pembatasan Operasi Warung Madura, Teten: Semua Perda harus Berpihak pada UMKM

Kemenkop UKM pastikan tidak ada yang membatasi jam operasi warung atau toko klontong milik masyarakat seperti warung Madura.

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

2 hari lalu

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) antara lain dengan memanfaatkan securities crowdfunding.

Baca Selengkapnya

Kopdit CU Lete Konda NTT Semakin Eksis dengan Manfaatkan Layanan LPDB-KUMKM

2 hari lalu

Kopdit CU Lete Konda NTT Semakin Eksis dengan Manfaatkan Layanan LPDB-KUMKM

Selain suntikan pinjaman terdapat upaya pembinaan, pendidikan, dan peningkatan usaha koperasi dari LPDB-KUMKM

Baca Selengkapnya

UMKM di Danau Toba Mulai Gunakan QRIS Permudah Transaksi

2 hari lalu

UMKM di Danau Toba Mulai Gunakan QRIS Permudah Transaksi

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di kawasan wisata Danau Toba sudah mulai menerapkan sistem pembayaran melalui QRIS.

Baca Selengkapnya