Tak Berhenti di Akhir Tahun Ini, Matahari Belum Akan Buka Gerai Baru Awal 2021
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Minggu, 29 November 2020 17:31 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Corporate Secretary and Legal Director PT Matahari Department Store Tbk. Miranti Hadisusilo mengatakan perseroan belum akan membuka gerai baru pada kuartal IV tahun 2020 dan kuartal I tahun 2021.
"Tidak ada toko baru yang diharapkan pada Q4 2020 dan Q1 2021," kata Miranti seperti dikutip dari keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Ahad, 29 November 2020.
Miranti menjelaskan, dari 147 gerai yang saat ini dipertahankan Matahari, 23 toko di antaranya masuk dalam daftar pengawasan. Pengawasan dilakukan untuk mengkaji kinerja dan profitabilitas untuk dilakukan peningkatan kinerja. "Toko-toko ini sedang dipantau, ditinjau dan didiskusikan."
Perseroan, kata Miranti, kini tengah bernegosiasi dengan pemilik gedung untuk mengkonversi tarif sewa selama pandemi Covid-19.
Dalam laporannya ke Bursa Efek Indonesia pada Jumat lalu, perusahaan dengan kode saham LPPF ini menyebutkan sebanyak 6 outlet direncanakan akan ditutup. Rinciannya adalah sebanyak 4 gerai berada di Pulau Jawa, 1 di wilayah Bali, dan 1 di Pulau Sulawesi.
<!--more-->
“Dengan demikian, jumlah outlet kami yang akan beroperasi pada akhir 2020 nanti adalah sebanyak 147 dari sebelumnya 153,” demikian pernyataan manajemen.
PT Matahari Department Store Tbk. sebelumnya melaporkan penjualan kotor sebesar Rp 5,9 triliun untuk sembilan bulan yang berakhir pada September 2020. Angka tersebut 57,6 persen lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu. Sementara, pendapatan bersih turun 57,5 persen menjadi Rp 3,3 triliun.
Perseroan menyatakan mulai pulih secara stabil pada Juli, Agustus, dan hingga pertengahan September. Namun, pada tanggal 14 September, kala Pembatasan Sosial Berskala Besar diimplementasikan kembali di Jakarta dan adanya pembatasan operasional di lokasi lainnya, Matahari menutup beberapa gerainya untuk sementara. Penutupan tersebut tak ayal memperlambat kinerja pada kuartal tersebut.
Untuk mengurangi dampak pandemi Covid-19, Perseroan menjalankan pengetatan biaya, termasuk upaya negosiasi untuk memperoleh keringanan sewa, yang menghasilkan penurunan beban operasional sebesar 26,2 persen pada kuartal ketiga dan 29,3 persen pada periode Januari sampai dengan September.
"Meski demikian, Matahari membukukan rugi bersih Rp 617 miliar selama sembilan bulan yang berakhir pada September 2020," tulis perseroan dalam siaran pers, 22 Oktober 2020.
HENDARTYO HANGGI | CAESAR AKBAR | BISNIS
Baca: Dampak Corona, Matahari Department Store Catat Rugi Bersih Rp 617 Miliar