Trending Bisnis: Menteri KKP Ditangkap Hingga Chairul Tanjung di Bank Bengkulu
Reporter
Tempo.co
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Kamis, 26 November 2020 06:29 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang hari Rabu, 25 November 2020, dimulai dari Bu Susi jadi trending topic di Twitter usai Menteri KKP Edhy Prabowo ditangkap KPK. Selain itu ada juga berita Chairul Tanjung sah menggenggam 26 persen saham Bank Bengkulu dan Menaker Ida Fauziyah yang menegaskan upah minimum pada tahun 2022 akan mengikuti UU Cipta Kerja.
Ada pula berita tentang Emil Salim yang menyebutkan dulu Muhammadiyah dan NU yang menentang ekspor benih lobster. Berita trending lainnya adalah Bos BRI yang blakblakan menjelaskan sebab Rp 1.200 triliun dana mengendap di perbankan.
Kelima topik tersebut paling banyak menyedot perhatian pembaca di kanal Bisnis Tempo.co. Berikut selengkapnya lima berita bisnis yang trending tersebut:
1. Menteri KKP Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Bu Susi jadi Trending Topic di Twitter
Usai Menteri Kelautan dan Perikanan atau Menteri KKP Edhy Prabowo ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK terkait kasus ekspor benih lobster, saat ini tagar Bu Susi jadi trending topic di media sosial Twitter.
Hingga kini, sebanyak 1.328 tweet tercatat menggunakan tagar Bu Susi. Tak sedikit cuitan warganet yang menyebut Bu Susi itu menyertakan foto Susi Pudjiastuti tengah bersantai.
Ada yang mengunggah foto Susi berada di atas kano di tengah lautan sambil menyeruput minuman dari mug putihnya.
Selain itu, ada juga netizen yang mengunggah video Susi Pudjiastuti yang sedang menari di atas pecahan piring. "Bu Susi's mood right now," seperti dikutip dari cuitan @heskusuma, Rabu, 25 November 2020.
<!--more-->
Selain foto dan video Susi Pudjiastuti, warganet juga meramaikan keyword Bu Susi dengan mengunggah sejumlah meme. Ada meme Susi Pudjiastuti tengah mengenakan kaca mata hitam dengan latar belakang kapal yang tengah dimusnahkan.
Baca selengkapnya mengenai Edhy Prabowo di sini.
2. Gelontorkan Rp 100 Miliar, Chairul Tanjung Kuasai 26 Persen Saham Bank Bengkulu
Perusahaan milik Chairul Tanjung PT Mega Corpora resmi menguasai 26 persen saham Bank Bengkulu setelah mengucurkan dana sebesar Rp 100 miliar. Hal tersebut disampaikan oleh pejabat sementara (Pjs) Direktur Utama Bank Bengkulu Ikhwanul Okti usai rapat umum pemegang saham luar biasa atau RUPSLB yang digelar Selasa kemarin.
"Saham umum saat ini Rp 145 miliar, sementara Mega Corpora dalam suratnya baru akan menyetorkan pembelian saham seri A itu sebesar Rp 100 miliar," kata Ikhwanul Okti, Rabu, 25 November 2020.
Dengan suntikan dana itu, kata Ikhwanul, Bank Bengkulu dipastikan bakal naik status menjadi bank umum kegiatan usaha (BUKU) II dengan modal inti sebesar Rp 1 triliun. Dengan begitu, secara otomatis pelayanan di Bank Bengkulu akan meningkat menjadi lebih baik lagi, terutama terkait dengan pelayanan transaksi bagi nasabah.
Baca selengkapnya mengenai Chairul Tanjung di sini.
3. Emil Salim: Semula Hanya NU dan Muhammadiyah yang Menentang Ekspor Benih Lobster
Ekonom senior, Emil Salim, turut berkomentar soal ekspor benih lobster yang diduga menjadi penyebab Menteri Kelautan dan Perikanan atau Menteri KKP Edhy Prabowo ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Emil mengatakan pada awalnya hanya segelintir pihak yang menentang kebijakan tersebut.
“Semula hanya NU & Muhammadiyah (yang) menentang ekspor benih lobster. Lalu hanya Koran Tempo gencar bongkar ekspor lobster lintas partai rusak habitat lobster sementara koran lain diam,” ujar Emil Salim lewat Twitter resminya, @emilsalim2010, Rabu, 25 November 2020.
NU dan Muhammadiyah kompak menolak ekspor benih lobster pada Agustus lalu. Ekspor dinilai tidak akan memberikan keuntungan bagi negara dan justru merusak rantai pasokan.
<!--more-->
Emil bersyukur kini KPK sudah menindak Edhy. Menurut Emil, semestinya pemerintah berfokus mengembangkan benur menjadi lobster.
Baca selengkapnya mengenai Emil Salim di sini.
4. Menaker: Mulai 2022, Upah Minimum Ikuti UU Cipta Kerja
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah memberi laporan soal surat edaran upah minimum 2021 yang Ia terbitkan beberapa waktu lalu, kepada Komisi Tenaga Kerja DPR. Ida menjelaskan salah satu klausulnya adalah, penetapan upah minimum setelah 2021 sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
"Dengan demikian, upah minimum 2022 ditetapkan dengan mempedomani UU Cipta Kerja," kata Ida dalam rapat pada Rabu, 25 November 2020.
Saat ini, Ida dan anak buahnya pun sedang menggodok empat aturan turunan dari UU Cipta Kerja. Salah satunya adalah revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan.
Baca selengkapnya mengenai upah minimum di sini.
5. Bos BRI Beberkan Sebab Dana Rp 1.200 Triliun Mengendap di Bank
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI Sunarso menyatakan lemahnya permintaan kredit di masa pandemi Covid-19 ini telah berimbas pada besarnya dana menganggur di perbankan.
Dalam hitungannya, kata Sunarso, ada sekitar Rp 1.200 triliun dana yang mengendap di bank yang tidak tersalurkan. Di BRI, misalnya, dana masyarakat tumbuh 16 persen secara year on year (yoy), sedangkan kredit tumbuh 4,9 persen yoy. Bahkan, secara nasional kredit hanya tumbuh 0,12 persen per September 2020.
"Artinya kalau LDR nasional 82 persen menuju ke idealnya 92 persen, itu sebenarnya ada sekitar Rp 1.200 triliun duit yang tidak tersalurkan dalam bentuk kredit,. Selisih LDR 10 persen ada sekitar Rp 1.200 triliun duit terjebak tidak bisa disalurkan secara produktif dalam bentuk kredit ," katanya dalam webinar, Rabu, 25 Desember 2020.
Baca selengkapnya mengenai BRI di sini.