Bio Farma Sebut 7 Tahapan untuk Dapat Vaksinasi Covid-19 Mandiri
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Aditya Budiman
Rabu, 25 November 2020 06:04 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - PT Bio Farma (Persero) telah menyiapkan alur bagi masyarakat yang akan melakukan vaksinasi Covid-19 secara mandiri. Chief Digital Healthcare Officer Bio Farma Soleh Ayubi mengatakan sedikitnya akan ada tujuh tahapan yang perlu ditempuh bagi yang hendak melakukan vaksinasi.
Pertama, melakukan registrasi dan pemesanan atau pre-order. Soleh mengatakan pemerintah akan menyediakan tiga kanal bagi masyarakat untuk mendaftar vaksinasi. "Melalui aplikasi, laman web, dan datang ke tempat atau walk-in. Ini akan disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing," ujar dia dalam webinar, Selasa, 24 November 2020.
Tahap awal ini, menurut Soleh, diperlukan untuk menyortir siapa yang akan melakukan vaksinasi mandiri. Mengingat, saat ini vaksin Covid-19 baru disiapkan untuk masyarakat berusia 18-59 tahun. Adapun pemesanan atau pre-order diperlukan untuk memastikan permintaan riil dari vaksin ini lantaran jumlahnya yang terbatas.
Kedua, adalah memilih tempat dan waktu. Soleh mengatakan para pendaftar akan mendapatkan notifikasi apabila vaksin sudah dikirim ke kota pemesan. Setelah itu, pemesan bisa melakukan reservasi dengan memilih tempat, tanggal, dan waktu vaksinasi. Setelah itu, pemesan diminta melakukan pembayaran.
"Khusus klien perusahaan, pembayaran tidak perlu dilakukan. Jadi secara otomatis sistem akan mengetahui bahwa NIK tertentu dibayarkan oleh perusahaan, maka reservasi selesai tanpa harus melakukan pembayaran," ujar Soleh.
Ketiga, mengisi in-form consent. Ia mengatakan pemesan akan mendapatkan notifikasi dua jam sebelum penyuntikan untuk mengisi form tersebut. Pengisian formulir itu penting untuk mengetahui kondisi sebelum penyuntikan.
<!--more-->
Apabila pemesan sedang demam, maka tidak boleh divaksin terlebih dahulu. Namun, apabila pemesan memenuhi persyaratan kondisi untuk divaksin, maka akan mendapat QR Code.
Keempat, orang tersebut bisa menuju ke lokasi penyuntikan dengan membawa QR Code yang telah diperoleh. Di sana, QR Code itu akan dipindai dan dia bisa masuk ke ruang tunggu.
Kelima, masyarakat yang sudah memesan vaksin Covid-19 akan disuntik. Setelah itu, QR Code akan dipindai kembali, selaras dengan pemindaian pada botol vaksin. "Ini titik yang krusial, yaitu menghubungkan Vial ID dengan NIK dan QR Codenya," ujar Soleh.
Keenam, orang yang sudah divaksin akan disurvei atau diobservasi selama 30 menit untuk melihat apakah ada gejala pembengkakan atau kemerahan. Kalau kondisinya baik-baik saja, maka vaksinasi pertama selesai. Pasien bisa kembali lagi dua pekan setelahnya untuk mendapatkan suntikan kedua.
Ketujuh, Soleh mengatakan bahwa orang yang sudah rampung divaksin akan mendapatkan sertifikat. Sertifikat ini akan disebar ke berbagai pihak, misalnya ke kementerian maupun layanan transportasi seperti kereta api.
Sehingga, nantinya bisa diketahui orang yang sudah mendapatkan vaksinasi. Soleh berujar nantinya data vaksinasi mandiri dan data vaksinasi bantuan pemerintah akan terhubung dalam basis data nasional.
Baca juga: Erick Thohir Ajak Warga yang Mampu untuk Bayar Vaksin Covid-19
CAESAR AKBAR