Bio Farma Sebut 7 Tahapan untuk Dapat Vaksinasi Covid-19 Mandiri

Reporter

Caesar Akbar

Rabu, 25 November 2020 06:04 WIB

Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir (dua dari kanan) dan Direktur Riset dan Pengembangan Sinovac Biotech Ltd Gao Qiang (kanan) menunjukkan dua dokumen perjanjian pengadaan vaksin Covid-19 yang telah ditandatangani di Kota Sanya, Hainan, Cina, Kamis, 20 Agustus 2020. Kredit: ANTARA/Dokumen

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bio Farma (Persero) telah menyiapkan alur bagi masyarakat yang akan melakukan vaksinasi Covid-19 secara mandiri. Chief Digital Healthcare Officer Bio Farma Soleh Ayubi mengatakan sedikitnya akan ada tujuh tahapan yang perlu ditempuh bagi yang hendak melakukan vaksinasi.

Pertama, melakukan registrasi dan pemesanan atau pre-order. Soleh mengatakan pemerintah akan menyediakan tiga kanal bagi masyarakat untuk mendaftar vaksinasi. "Melalui aplikasi, laman web, dan datang ke tempat atau walk-in. Ini akan disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing," ujar dia dalam webinar, Selasa, 24 November 2020.

Tahap awal ini, menurut Soleh, diperlukan untuk menyortir siapa yang akan melakukan vaksinasi mandiri. Mengingat, saat ini vaksin Covid-19 baru disiapkan untuk masyarakat berusia 18-59 tahun. Adapun pemesanan atau pre-order diperlukan untuk memastikan permintaan riil dari vaksin ini lantaran jumlahnya yang terbatas.

Kedua, adalah memilih tempat dan waktu. Soleh mengatakan para pendaftar akan mendapatkan notifikasi apabila vaksin sudah dikirim ke kota pemesan. Setelah itu, pemesan bisa melakukan reservasi dengan memilih tempat, tanggal, dan waktu vaksinasi. Setelah itu, pemesan diminta melakukan pembayaran.

"Khusus klien perusahaan, pembayaran tidak perlu dilakukan. Jadi secara otomatis sistem akan mengetahui bahwa NIK tertentu dibayarkan oleh perusahaan, maka reservasi selesai tanpa harus melakukan pembayaran," ujar Soleh.

Ketiga, mengisi in-form consent. Ia mengatakan pemesan akan mendapatkan notifikasi dua jam sebelum penyuntikan untuk mengisi form tersebut. Pengisian formulir itu penting untuk mengetahui kondisi sebelum penyuntikan.

<!--more-->

Apabila pemesan sedang demam, maka tidak boleh divaksin terlebih dahulu. Namun, apabila pemesan memenuhi persyaratan kondisi untuk divaksin, maka akan mendapat QR Code.

Keempat, orang tersebut bisa menuju ke lokasi penyuntikan dengan membawa QR Code yang telah diperoleh. Di sana, QR Code itu akan dipindai dan dia bisa masuk ke ruang tunggu.

Kelima, masyarakat yang sudah memesan vaksin Covid-19 akan disuntik. Setelah itu, QR Code akan dipindai kembali, selaras dengan pemindaian pada botol vaksin. "Ini titik yang krusial, yaitu menghubungkan Vial ID dengan NIK dan QR Codenya," ujar Soleh.

Keenam, orang yang sudah divaksin akan disurvei atau diobservasi selama 30 menit untuk melihat apakah ada gejala pembengkakan atau kemerahan. Kalau kondisinya baik-baik saja, maka vaksinasi pertama selesai. Pasien bisa kembali lagi dua pekan setelahnya untuk mendapatkan suntikan kedua.

Ketujuh, Soleh mengatakan bahwa orang yang sudah rampung divaksin akan mendapatkan sertifikat. Sertifikat ini akan disebar ke berbagai pihak, misalnya ke kementerian maupun layanan transportasi seperti kereta api.

Sehingga, nantinya bisa diketahui orang yang sudah mendapatkan vaksinasi. Soleh berujar nantinya data vaksinasi mandiri dan data vaksinasi bantuan pemerintah akan terhubung dalam basis data nasional.

Baca juga: Erick Thohir Ajak Warga yang Mampu untuk Bayar Vaksin Covid-19

CAESAR AKBAR

Berita terkait

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

5 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

5 jam lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

16 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

47 hari lalu

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

Crazy rich PIK Helena Lim menjadi sorotan lantaran rumahnya digeledah Kejaksaan Agung, dugaan kasus korupsi izin tambang timah. Siapakah dia?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

56 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

Kerugian Indofarma Bisa Berdampak ke Bio Farma, Pengamat Ini Dorong untuk Tarik Investor Strategis

1 Februari 2024

Kerugian Indofarma Bisa Berdampak ke Bio Farma, Pengamat Ini Dorong untuk Tarik Investor Strategis

Pengamat BUMN dari UI, Toto Pranoto, mengatakan kondisi PT Indofarma yang merugi bisa berdampak pada kinerja induk perusahaannya, yaitu Bio Farma.

Baca Selengkapnya

Biaya Vaksinasi Covid-19 Sudah Bertarif, Tapi Belum Ada Kepastian Harganya dan Masih Ada yang Gratis

9 Januari 2024

Biaya Vaksinasi Covid-19 Sudah Bertarif, Tapi Belum Ada Kepastian Harganya dan Masih Ada yang Gratis

Mulai 1 Januari 2024, biaya vaksinasi Covid-19 tak lagi gratis. Vaksin bisa didapatkan secara gratis jika termasuk golongan rentan. Ini penjelasannya

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

6 Januari 2024

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

Wali Kota Depok menerbitkan surat edaran berisi delapan poin imbauan. Hal yang mendasari SE ini karena kasus Covid-19 di Depok melonjak.

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Covid-19 2024 Berbayar, Epidemiolog Sarankan Digratiskan

4 Januari 2024

Vaksinasi Covid-19 2024 Berbayar, Epidemiolog Sarankan Digratiskan

Pemerintah hanya memberikan vaksinasi Covid-19 gratis untuk dua kelompok prioritas.

Baca Selengkapnya