TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan atau LPSPurbaya Yudhi Sadewa menilai perekonomian Indonesia sudah mulai keluar dari titik terburuknya. Hal tersebut tampak dari sejumlah indikasi perbaikan ekonomi.
"Kalau kita jaga tren seperti ini, kita bisa bilang titik terburuk dari downturn ekonomi kita sudah lewat," ujar Purbaya dalam webinar, Selasa, 24 November 2020.
Indikasi tersebut misalnya naiknya Purchasing Managers' Index yang sempat turun beberapa waktu sebelumnya, membaiknya penjualan kendaraan bermotor, serta naiknya sektor retail. Dengan demikian, ia meyakini bahwa kepercayaan dunia usaha mulai mengalami perbaikan.
Perekonomian Indonesia, menurut Purbaya, sempat turun akibat kebijakan pembatasan di tengah pandemi. Pembatasan ini membuat indeks konsumsi turun signifikan. Namun, berdasarkan data yang ia kantongi, ketika pembatasan itu dilonggarkan, maka konsumsi pun naik kembali.
"Jadi konsumsi masyarakat dipengaruhi oleh cara pemerintah melakukan respons terhadap penyebaran virus ini, bukan karena daya beli masyarakat kurang, tapi karena waktu ditutup masyarakat tidak bisa berbelanja," ujarnya. Ia menyakini kebijakan yang baik dari pemerintah akan bisa menjaga pertumbuhan ekonomi.
Purbaya melihat pertumbuhan ekonomi kuartal III mulai tumbuh di kisaran 5 persen dibanding kuartal sebelumnya. Artinya, ia mengatakan bisa saja Indonesia sekarang sudah keluar dari kondisi resesi dengan tren ini. <!--more--> "Kalau global jatuh pun kita enggak perlu takut karena kebijakan dalam negeri cukup baik. Karena kebergantungan kita ke ekonomi dunia hanya 20 persen, dan 80 persen dari permintaan domestik," ujar dia.
Purbaya mengatakan perbaikan ekonomi di dalam negeri selain berasal dari pengendalian virus, juga dengan adanya likuiditas di perbankan dalam hal penyaluran kredit. Ia melihat uang pemerintah di Bank Indonesia yang sempat tinggi di awal tahun sekarang sudah turun di bawah Rp 200 triliun.
"Ini artinya ada injeksi uang besar dari pemerintah ke sistem perekonomian, inline dengan digelontorkan kebijakan fiskal insentif, ini yang membuat perbaikan di kuartal III," ujar Purbaya. Dengan juga adanya dukungan dari kebijakan moneter, ia meyakini perekonomian Indonesia bisa tumbuh lebih baik ke depannya.
Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas
11 hari lalu
Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.
Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo
13 hari lalu
Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo
Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan Bandara Panua Pohuwato menjadi pintu gerbang untuk mengembangkan perekonomian di Kabupaten Pohuwato dan Provinsi Gorontalo.
Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan
20 hari lalu
Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal imbas serangan Iran ke Israel terhadap harga minyak dunia. Ia mengatakan pemerintah akan memonitor kondisi selama dua bulan ke depan sebelum membuat keputusan ihwal anggaran subsidi bahan bakar minyak atau BBM.