2 Game Changer Perekonomian RI pada 2021 Versi Bos Kadin

Reporter

Caesar Akbar

Selasa, 24 November 2020 12:05 WIB

Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani, Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani, Ketua Umum AEI Iwan Setiawan Lukminto dan Ketua Umum Hipmi Mardani Maming saat menggelar konferensi pers terkait dunia usaha dan asosiasi pengusaha terhadap UU Cipta Kerja di Menara Kadin Indonesia, Jakarta, Kamis, 15 Oktober 2020. GABRIEL/TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri alias Kadin Indonesia Rosan Perkasa Roeslani menyebut ada dua faktor pengubah permainan alias game changer yang bisa mempengaruhi perekonomian Indonesia di 2021. Dua faktor itu adalah vaksinasi dan Undang-undang atau UU Cipta Kerja.

Adanya vaksinasi diharapkan bisa menurunkan faktor ketidakpastian akibat pandemi. "Di dunia usaha, we don't like surprises. Jadi ada kepercayaan dan rasa aman karena ini bisa memulihkan belanja," ujar Rosan dalam webinar, Senin, 24 November 2020.

Rosan mengatakan vaksinasi akan berkaitan dengan konsumsi masyarakat. Mengingat, saat ini konsumsi berkontribusi sekitar 56-57 persen dari perekonomian. Saat ini, menurut dia, kalangan kelas menengah dan kalangan atas masih menahan belanja. Padahal, dua kelompok itu berkontribusi kepada 80 persen konsumsi nasional.

Fenomena menahan belanja itu pun terlihat pada simpanan di perbankan. Ia melihat angka obligasi di perbankan pun melonjak dari Rp 130 triliun di Januari 2020 menjadi Rp 1.422 triliun di November 2020.

"Artinya bank tidak menjalankan fungsinya secara penuh karena mereka tidak bisa salurkan kreditnya lantaran faktor tekanan perekonomian sangat besar. Jadi kami lihat banyaknya lari ke obligasi," tutur Rosan.

Game changer kedua, ujar Rosan, adalah UU Cipta Kerja yang akan berkaitan dengan investasi. Investasi saat ini berkontribusi 31-32 persen dari ekonomi Indonesia.
<!--more-->
Lantaran menjadi faktor pengubah, Rosan mengingatkan bahwa aturan pelaksana dari beleid sapu jagad tersebut menjadi penting dan harus selesai tepat waktu, yakni selambatnya di Februari 2021.

"Dengan itu kepercayaan juga ada, iklim investasi meningkat, produktivitas meningkat, investasi meningkat dan lapangan kerja tercipta. Akselerasi digital dan industri 4.0 juga bisa meningkat," kata Rosan.

Menurut Rosan, UU Cipta Kerja itu juga diperlukan agar Indonesia bisa mengambil peluang di tengah tensi dagang Cina dengan beberapa negara lain.

"Kami diinfokan seperti AS, Jepang dan Eropa itu sudah sampaikan agar perusahaannya keluar dari Cina supaya global value chain-nya tidak terkonsentrasi di Cina, ini juga kesempatan yang harus bisa kami kapitalisasi," tutur Rosan.

CAESAR AKBAR

Baca juga: Kadin Minta Pemerintah Beri Kepastian Waktu Vaksinasi Covid-19

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

5 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

3 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

3 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

37 Tahun Rudy Salim, Pernah Menolak Denda 9 Mobil Mewah dari Bea Cukai

3 hari lalu

37 Tahun Rudy Salim, Pernah Menolak Denda 9 Mobil Mewah dari Bea Cukai

Pengusaha muda kelahiran 24 April 1987, Rudy Salim pernah menolak denda untuk 9 mobil mewah dari Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

5 hari lalu

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan Bandara Panua Pohuwato menjadi pintu gerbang untuk mengembangkan perekonomian di Kabupaten Pohuwato dan Provinsi Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

6 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Apa Kata Pengamat Ekonomi jika Konflik Iran-Israel Berlanjut bagi Indonesia?

10 hari lalu

Apa Kata Pengamat Ekonomi jika Konflik Iran-Israel Berlanjut bagi Indonesia?

Konflik Iran-Israel menjadi sorotan sejumlah pengamat ekonomi di Tanah Air. Apa dampaknya bagi Indonesia menurut mereka?

Baca Selengkapnya

Rupiah Terus Melemah, Kadin Khawatir Dunia Usaha Terdampak

11 hari lalu

Rupiah Terus Melemah, Kadin Khawatir Dunia Usaha Terdampak

Nilai tukar rupiah yang terus melemah terhadap dolar menyebabkan para pengusaha khawatir.

Baca Selengkapnya

Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan

12 hari lalu

Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal imbas serangan Iran ke Israel terhadap harga minyak dunia. Ia mengatakan pemerintah akan memonitor kondisi selama dua bulan ke depan sebelum membuat keputusan ihwal anggaran subsidi bahan bakar minyak atau BBM.

Baca Selengkapnya

Airlangga Siapkan Antisipasi Imbas Tekanan Serangan Iran ke Israel Terhadap Perekonomian RI

12 hari lalu

Airlangga Siapkan Antisipasi Imbas Tekanan Serangan Iran ke Israel Terhadap Perekonomian RI

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi soal imbas serangan Iran ke Palestina terhadap perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya