Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani, Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani, Ketua Umum AEI Iwan Setiawan Lukminto dan Ketua Umum Hipmi Mardani Maming saat menggelar konferensi pers terkait dunia usaha dan asosiasi pengusaha terhadap UU Cipta Kerja di Menara Kadin Indonesia, Jakarta, Kamis, 15 Oktober 2020. GABRIEL/TEMPO
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri alias Kadin Indonesia Rosan Perkasa Roeslani menyebut ada dua faktor pengubah permainan alias game changer yang bisa mempengaruhi perekonomian Indonesia di 2021. Dua faktor itu adalah vaksinasi dan Undang-undang atau UU Cipta Kerja.
Adanya vaksinasi diharapkan bisa menurunkan faktor ketidakpastian akibat pandemi. "Di dunia usaha, we don't like surprises. Jadi ada kepercayaan dan rasa aman karena ini bisa memulihkan belanja," ujar Rosan dalam webinar, Senin, 24 November 2020.
Rosan mengatakan vaksinasi akan berkaitan dengan konsumsi masyarakat. Mengingat, saat ini konsumsi berkontribusi sekitar 56-57 persen dari perekonomian. Saat ini, menurut dia, kalangan kelas menengah dan kalangan atas masih menahan belanja. Padahal, dua kelompok itu berkontribusi kepada 80 persen konsumsi nasional.
Fenomena menahan belanja itu pun terlihat pada simpanan di perbankan. Ia melihat angka obligasi di perbankan pun melonjak dari Rp 130 triliun di Januari 2020 menjadi Rp 1.422 triliun di November 2020.
"Artinya bank tidak menjalankan fungsinya secara penuh karena mereka tidak bisa salurkan kreditnya lantaran faktor tekanan perekonomian sangat besar. Jadi kami lihat banyaknya lari ke obligasi," tutur Rosan.
Game changer kedua, ujar Rosan, adalah UU Cipta Kerja yang akan berkaitan dengan investasi. Investasi saat ini berkontribusi 31-32 persen dari ekonomi Indonesia. <!--more--> Lantaran menjadi faktor pengubah, Rosan mengingatkan bahwa aturan pelaksana dari beleid sapu jagad tersebut menjadi penting dan harus selesai tepat waktu, yakni selambatnya di Februari 2021.
"Dengan itu kepercayaan juga ada, iklim investasi meningkat, produktivitas meningkat, investasi meningkat dan lapangan kerja tercipta. Akselerasi digital dan industri 4.0 juga bisa meningkat," kata Rosan.
Menurut Rosan, UU Cipta Kerja itu juga diperlukan agar Indonesia bisa mengambil peluang di tengah tensi dagang Cina dengan beberapa negara lain.
"Kami diinfokan seperti AS, Jepang dan Eropa itu sudah sampaikan agar perusahaannya keluar dari Cina supaya global value chain-nya tidak terkonsentrasi di Cina, ini juga kesempatan yang harus bisa kami kapitalisasi," tutur Rosan.
Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas
3 hari lalu
Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.
Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo
5 hari lalu
Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo
Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan Bandara Panua Pohuwato menjadi pintu gerbang untuk mengembangkan perekonomian di Kabupaten Pohuwato dan Provinsi Gorontalo.
Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan
12 hari lalu
Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal imbas serangan Iran ke Israel terhadap harga minyak dunia. Ia mengatakan pemerintah akan memonitor kondisi selama dua bulan ke depan sebelum membuat keputusan ihwal anggaran subsidi bahan bakar minyak atau BBM.