Waskita Beton Precast Kantongi Kontrak Baru Rp 1,68 Triliun hingga Oktober 2020

Reporter

Antara

Selasa, 24 November 2020 09:17 WIB

Pekerja mengangkut bahan konstruksi saat melakukan pembuatan tiang pancang (spun pile) di Pabrik Waskita Beton Precast, Karawang, Jawa Barat, 3 Agustus 2016. ANTARA/Risky Andrianto

TEMPO.CO, Jakarta - PT Waskita Beton Precast Tbk (Waskita Precast) membukukan nilai kontrak baru sebesar Rp 1,68 triliun hingga Oktober 2020 terdiri atas 38 persen dari kontrak internal dan 62 persen eksternal. Sementara nilai kontrak baru hingga akhir 2020 ditargetkan mencapai Rp 5 triliun, dengan sekitar Rp 3,3 triliun berasal dari proyek eksternal di Pulau Jawa dan Sumatera, sedangkan sisanya dari proyek internal.

"Kontrak baru dari proyek eksternal di antaranya Proyek Jalan Tol Binjai-Pangkalan Brandan, Proyek Jalan Tol Aceh-Sigli, Proyek Jalan tol Prabumulih-Muara Enim, dan proyek lainnya," kata Direktur Utama PT Waskita Beton Precast Tbk Moch Cholis Prihanto dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, 24 November 2020.

Berdasarkan laporan keuangan per September 2020, pendapatan usaha Waskita Beton Precast mencapai Rp 1,44 triliun.

Pada situasi pandemi saat ini, manajemen baru Waskita Beton Precast memiliki strategi bisnis salah satunya adalah ekspansi bisnis dengan memperluas pasar eksternal.

"Perusahaan optimis untuk dapat terus meningkatkan porsi nilai kontrak eksternal. Tentunya dengan inovasi produk Waskita Beton Precast yang selalu menyesuaikan dengan permintaan pasar," ujar Cholis.

Waskita Beton Precast telah menyusun beberapa strategi bisnis untuk tahun 2020-2021 antara lain ekspansi pengembangan produk baru, efisiensi, dan restrukturisasi fasilitas perbankan.
<!--more-->
Pengembangan produk baru, antara lain bantalan rel, tetrapod, tiang beton pracetak, sistem pengerasan rigid, dan reinforced concrete pipe. Selanjutnya, melakukan efisiensi melalui shared resource dan command center.

"Waskita Beton Precast akan melakukan pengelolaan sumber daya secara terintegrasi. Selain itu kami juga akan melakukan clustering pada unit usaha yang lokasinya berdekatan, sehingga akan lebih efisien," kata Cholis.

Perusahaan juga melakukan strategi kolaborasi yaitu memaksimalkan sumber daya pihak lain untuk dapat mengoptimalkan efisiensi operasional, termasuk melakukan restrukturisasi fasilitas perbankan melalui Bank Himbara, yang dilakukan bersama dengan induknya yakni PT Waskita Karya (Persero) Tbk.

Saat ini, Waskita Beton Precast dalam proses kajian dengan pihak ketiga independen dan bank swasta dengan melakukan rollover fasilitas pinjaman dan mengubah skema cicilan.

"Kondisi Waskita Beton Precast masih cukup baik jika dilihat dari rasio utang berbunga (gearing ratio) dan rasio lancar (current ratio) di mana rasio utang berbunga perusahaan per September 2020 adalah 1,04x (covenant 2,5x), dan rasio lancar perusahaan adalah 1,31x. Ini menunjukkan bahwa perusahaan masih memiliki kapasitas ruang pendanaan yang cukup luas serta masih mampu untuk memenuhi hutang jangka pendek," katanya.

ANTARA

Baca juga: Waskita Beton Precast Incar Kontrak Baru Rp 5 Triliun pada 2020

Berita terkait

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

3 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

4 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

4 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

4 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

8 hari lalu

BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

PT Bank BTPN Syariah Tbk. melaporkan laba bersih sebesar Rp 264 miliar pada kuartal I 2024 atau turun Rp 161 miliar yoy.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

34 hari lalu

Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

KAI Commuter mencatat total pengguna commuter line Jabodetabek selama libur panjang mencapai 1,6 juta orang.

Baca Selengkapnya

Daya Beli Masyarakat Menurun, Pendapatan Bisnis Agung Podomoro Land Anjlok 46 Persen

35 hari lalu

Daya Beli Masyarakat Menurun, Pendapatan Bisnis Agung Podomoro Land Anjlok 46 Persen

Penjualan dan pendapatan usaha PT Agung Podomoro Land Tbk (kode saham APLN) anjlok pada 2023.

Baca Selengkapnya

GoTo Catatkan EBITDA Positif Rp 77 Miliar, Rugi Bersih Sampai Rp 90 T

45 hari lalu

GoTo Catatkan EBITDA Positif Rp 77 Miliar, Rugi Bersih Sampai Rp 90 T

GoTo mengumumkan kinerja keuangan dan operasionalnya untuk kuartal IV serta tahun buku 2023.

Baca Selengkapnya

Geliat Bisnis Hidangan Buka Puasa di Pasar Takjil Benhil, Untung Rp 2-5 Juta Sehari

47 hari lalu

Geliat Bisnis Hidangan Buka Puasa di Pasar Takjil Benhil, Untung Rp 2-5 Juta Sehari

Tingginya animo masyarakat jadi salah satu alasan Pasar Takjil Benhil ini konsisten ramai tiap tahunnya.

Baca Selengkapnya

Siap-siap, Bank OCBC NISP akan Bagi Dividen Tunai Senilai Rp 1,65 Triliun

48 hari lalu

Siap-siap, Bank OCBC NISP akan Bagi Dividen Tunai Senilai Rp 1,65 Triliun

Bank OCBC NISP Tbk. akan membagikan dividen tunai senilai Rp 1,65 triliun atau Rp 72 per saham dari total laba tahun 2023.

Baca Selengkapnya