Presiden Jokowi membuka gelaran tahunan Google for Indonesia (Google4ID), Rabu, 18 November 2020. Kredit: Youtube/Google Indonesia
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta penciptaan lapangan kerja dan peningkatan konsumsi rumah tangga melalui pengembangan UMKM mendapatkan perhatian khusus dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
"Saya minta agar yang berkaitan dengan lapangan kerja itu menjadi perhatian, berikan perhatian khusus untuk hal-hal yang berkaitan dengan pembukaan lapangan kerja," kata dia saat membuka Rapat Terbatas Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 23 November 2020.
Dalam upaya percepatan pemulihan ekonomi, Presiden juga menyatakan bahwa yang paling dibutuhkan saat ini ialah meningkatkan konsumsi rumah tangga dengan mendorong sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk mulai bergerak.
“Saya melihat realisasi anggaran beberapa program sudah berjalan dengan baik misalnya untuk subsidi gaji sudah mencapai 82 persen, banpres produktif untuk pemberian modal kepada usaha mikro sudah mencapai 79 persen,” ujarnya.
Meskipun demikian, Jokowi mendorong agar realisasi anggaran terus didorong agar dapat membantu meningkatkan daya beli masyarakat.
Sebelumnya, Presiden menyatakan pada kuartal ketiga 2020, perekonomian Indonesia sudah mulai ke arah pulih dan bangkit. <!--more--> "Pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal ketiga tumbuh minus 3,49 persen (yoy). Artinya sudah mengalami peningkatan pertumbuhan ekonomi 1,83 persen di kuartal ketiga dibandingkan dengan kuartal kedua," katanya.
Meskipun demikian, Jokowi meminta jajarannya untuk tak berpuas diri dengan gejala positif tersebut. Menurutnya, pemerintah masih harus bekerja keras untuk membuka lapangan kerja dan meningkatkan pengembangan UMKM secara besar-besaran agar mampu bersaing di pasar global.
PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran
9 jam lalu
PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambut baik partai-partai non-Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang ingin bergabung pasca penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, sikap tersebut mencontoh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.