Trending Bisnis: Erick Thohir Soal Himbara hingga Boeing 737 Max 8 Garuda
Reporter
Tempo.co
Editor
Kodrat Setiawan
Senin, 23 November 2020 07:02 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Berita trending ekonomi bisnis sepanjang Ahad, 22 November 2020, dimulai dari Menteri BUMN Erick Thohir mengomentari tentang turunnya pendapatan bank-bank di Himbara hingga kondisi Boeing 737 Max 8 milik Garuda Indonesia setelah dua tahun dikandangkan.
Adapula berita tentang Erick Thohir pernah mendesak Telkom untuk berbenah dan Grup Djarum menyelesaikan akuisisi menara telekomunikasi milik PT XL Axiata Tbk.
Berikut berita trending bisnis sepanjang Ahad kemarin:
1. Income BCA Lebih Tinggi Dibanding Bank Himbara, Erick Thohir: Tak Apple to Apple
Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir angkat bicara tentang turunnya pendapatan sejumlah yang masuk dalam Himpunan Bank-bank Milik Negara atau Himbara belakangan ini. Ia juga menanggapi pemberitaan yang membandingkan pendapatan bank pelat merah lebih kecil ketimbang yang diraup oleh PT Bank Central Asia Tbk. atau BCA.
"Kemarin ada berita income BCA lebih tinggi dibanding bank Himbara. Memang tidak lain karena bank Himbara hari ini punya komitmen luar biasa untuk melakukan restrukturisasi kredit UMKM dan nasabahnya," ujar Erick di acara LUSTRUM XII IKA ITS Innovation Challenge and Business Summit 2020 yang disiarkan melalui YouTube Pengurus Pusat IKA ITS, Sabtu, 22 November 2020.
Erick melanjutkan, pernyataan tersebut bukan untuk membeda-bedakan bank swasta dan bank Himbara. "Tapi ketika dibandingkan tidak apple to apple, harus dijelaskan."
Lebih jauh ia menjelaskan, sejak awal penanganan krisis, BUMN melalui bank Himbara ditugaskan melakukan restrukturisasi kredit UMKM dan nasabahnya. "Hingga kini hampir Rp 473 triliun sudah direstrukturisasi," ucapnya.
Akibat restrukturisasi kredit yang nilainya besar itu pula, pendapatan bank Himbara turun hingga 40 persen. "Karena restrukturisasi UMKM dan korporasi sesuai arahan pemerintah itu, profit dan income terpengaruh," tuturnya.
Meski begitu, kata Erick Thohir, kalangan perbankan tidak mengeluh. "Karena ini bagian penugasan negara. BUMN harus jadi ujung tombak pembangunan," katanya.
Tak hanya itu, BUMN juga berperan untuk membantu permodalan lewat perluasan jaminan dan insentif subsidi bunga serta bantuan presiden usaha mikro (BPUM). Perluasan jaminan kredit dilakukan oleh Askrindo dan Jamkrindo.
Baca berita selengkapnya di sini.
<!--more-->
2. Erick Thohir Pernah Ancam Telkom: Jika Tak Berbenah, Lebih Baik Punya Telkomsel
Menteri BUMN Erick Thohir mengaku dirinya pernah mendesak PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. atau Telkom untuk melakukan sejumlah pembenahan.
"Saya pernah keras bilang, jika Telkom tidak serius kembangkan infrastruktur dan tidak mengubah strategi bisnisnya, lebih baik kita punya Telkomsel saja," ujar Erick di acara LUSTRUM XII IKA ITS Innovation Challenge and Business Summit 2020 yang disiarkan melalui YouTube Pengurus Pusat IKA ITS, Sabtu, 22 November 2020.
Pasalnya, menurut Erick Thohir, saat itu Telkomsel sudah tercatat menyetor dividen jauh lebih besar ketimbang Telkom. "Alhamdulillah di acara 25 tahun Telkom diketahui kapitalisasi pasar sudah bounce back," katanya.
Bahkan, bukan tak mungkin, kata Erick, jika Telkom terus berbenah, kapitalisasi pasar bisa kembali seperti saat kejayaan perusahaan pelat merah itu di masa lalu. Saat ini Telkomsel sudah menguasai 65-67 persen pasar, dan bila infrastruktur digital disinergikan dengan PLN akan jadi luar biasa.
Erick Thohir menjelaskan peran Telkom sangat penting terutama di masa pandemi yang memaksa percepatan digitalisasi. "Indonesia sebagai negara besar memiliki pasar dan sumber daya alam yang besar. Selain pelabuhan dan jalan, infrastruktur digital juga penting."
Baca berita selengkapnya di sini.
<!--more-->
3. Grup Djarum Rampungkan Akuisisi 1.642 Menara XL Axiata Senilai Rp 2,21 Triliun
PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) yang merupakan anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk. milik Grup Djarum telah menyelesaikan akuisisi menara telekomunikasi milik PT XL Axiata Tbk.
Sekretaris Perusahaan XL Axiata menyebutkan, Protelindo telah menyelesaikan seluruh transaksi jual beli menara telekomunikasi dengan Protelindo sebanyak 1.642 menara. "Total nilai penjualan menara telekomunikasi mencapai Rp 2,21 triliun," seperti dikutip dari keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Sabtu, 21 November 2020.
XL Axiata pada Jumat lalu sudah menyelesaikan pengalihan sisa 11 menara, sehingga total pengalihan mencapai 1.642 menara. Jumlah itu berkurang dari rencana awal transaksi sebanyak 1.723 menara.
Dampak transaksi tersebut bagi XL Axiata (EXCL) ialah status kepemilikan menara yang dialihkan tidak lagi dicatatkan sebagai aset perseroan. Adapun, transaksi pengalihan menara berlangsung dalam 5 tahap sejak Februari 2020.
Analis menilai aksi pembelian menara yang dilakukan oleh Protelindo, anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) itu bakal membawa dampak positif bagi kinerja perseroan.
Baca berita selengkapnya di sini.
<!--more-->
4. Hampir 2 Tahun Dikandangkan, Begini Kondisi Boeing 737 Max 8 Milik Garuda
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Irfan Setiaputra mengungkapkan kondisi terkini armada Boeing 737 Max 8 milik perseroan yang hampir dua tahun dikandangkan. Pesawat itu tidak beroperasi setelah otoritas penerbangan Amerika Serikat atau Federal Aviation Administration (FAA) mengeluarkan larangan terbang kepada Boeing 737 Max pada Maret 2019 karena dianggap cacat produksi.
Irfan menjelaskan, pesawat Boeing 737 Max 8 milik entitasnya terus menjalani perawatan kendati mandek beroperasi. “Kami lakukan prolong inspection,” kata Irfan kepada Tempo, Ahad, 22 November 2020.
Prolong adalah perawatan menyeluruh yang meliputi pemeliharaan mesin, knalpot, hingga sistem dalam kabin pesawat. Prolong biasanya dilakukan setiap 1-3 bulan sekali.
Perawatan prolong wajib dilakukan untuk memastikan pesawat tetap laik, meski tidak digunakan. Perawatan berjalan di lokasi tempat parkir pesawat, yakni hanggar milik PT GMF Aero-Asia di kompleks Bandara Internasional Soekarno-Hatta. GMF adalah anak perusahaan Garuda.
Baca berita selengkapnya di sini.