2 Hotel di Belitung Jadi Tersangka Korporasi Reklamasi Ilegal

Sabtu, 21 November 2020 14:17 WIB

Ilustrasi Hotel (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Dua hotel di Pulau Belitung menjadi tersangka korporasi dalam kasus reklamasi pantai secara ilegal di Belitung. Keduanya adalah Hotel Bahamas milik PT Belitung Mandiri Mulia Indah (BMMI) dan Hotel Fairfield by Marriot milik PT Panca Anugrah Nusantara (PAN).

"Keduanya yang kentara (praktik reklamasi ilegal)," kata Kepala Sub Direktorat Penyidikan Perusakan Lingkungan, Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK Firdaus Alim Damopolii saat dihubungi di Jakarta, Sabtu, 21 November 2020.

Kedua hotel kemudian dijerat dengan sejumlah pasal dalam UU Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH). Salah satunya termasuk Pasal 116 yang mengatur soal pidana korporasi.

Menurut Alim, lokasi kedua hotel yang disebut melakukan reklamasi ilegal ini ternyata berdekatan. "Itu bersebelahan," kata dia.

Sementara untuk kasus Hotel Bahamas, berkas perkara PT BMMI telah dinyatakan lengkap akhir Oktober 2020. Penyidik KLHK pun menyerahkan tersangka dan barang bukti ke Kejaksaan Negeri Belitung.

Adapun dalam kasus Hotel Fairfield, perkara PT PAN sudah masuk ke Pengadilan Negeri Tanjung Pandan, Belitung. Perusahaan didakwa dengan sengaja melaukan perbuatan yang mengakibatkan dilampauinya baku mutu udara ambien, baku mutu air laut, atau kriteria baku kerusakan lingkungan hidup.
<!--more-->
Meski demikian, lahan pantai yang sudah direklamasi oleh kedua hotel ini masih dibiarkan saja. Sebab, proses pengadilan masih dan akan berjalan. "Nanti hakim yang menentukan, mau diapakan lahannya," kata Alim.

Kuasa hukum Hotel Bahamas C. Suhadi membenarkan adanya kasus yang menjerat kliennya tersebut. Tapi, Suhadi menyebut kliennya justru menjadi korban penipuan salah satu kontraktor di Belitung. "Perusahaan tidak salah," kata dia saat dihubungi di hari yang sama.

Sebab, perusahaan sudah membayar kontraktor itu untuk mengerjakan reklamasi sampai mengurus perizinan. Reklamasi sudah dilakukan, tapi dokumen izin tak kunjung diurus kontraktor tersebut dan diberikan ke perusahaan.

Kuasa Hukum Hotel Fairfield Wiradarma Harefa pun membenarkan kasus yang menjerat kliennya dan kini sudah masuk pengadilan. Senada dengan Suhadi, Wira menyebut kliennya tidak bersalah.

Pertama, kata dia, tim dari Pemerintah Kabupaten Belitung pernah bertandang ke lokasi reklamasi hotel pada 2015. Tapi saat itu, tidak ada satupun teguran ke hotel. "Seolah-olah ada pembiaran," kata Wira saat dihubungi.

Sama seperti Hotel Bahamas, Hotel Fairfield pun ternyata menggunakan jasa kontraktor yang sama untuk mengurus reklamasi dan perizinan sampai tuntas. Informasi yang diterima Wira, kontraktor itu sudah menjadi tersangka dalam kasus reklamasi lain di Belitung.

FAJAR PEBRIANTO

Baca juga: Reklamasi Pantai tanpa Izin, PT BMMI Terancam Denda Rp 10 M

Berita terkait

Beda Michelin Key dengan Michelin Star, Panduan Pelancong Memilih Hotel dan Restoran Terbaik

1 hari lalu

Beda Michelin Key dengan Michelin Star, Panduan Pelancong Memilih Hotel dan Restoran Terbaik

Michelin Key fokus pada penghargaan hotel, berbeda dengan Michelin Star yang fokus pada kuliner.

Baca Selengkapnya

Inilah Hotel Pertama yang Memperoleh Gelar Michelin Key di Amerika Serikat

2 hari lalu

Inilah Hotel Pertama yang Memperoleh Gelar Michelin Key di Amerika Serikat

Setiap hotel yang masuk dalam daftar Michelin Key telah dinilai berdasarkan lima kriteria oleh tim seleksi

Baca Selengkapnya

10 Hotel Terbaik di Dunia Versi TripAdvisor, Ada yang di Bali

5 hari lalu

10 Hotel Terbaik di Dunia Versi TripAdvisor, Ada yang di Bali

Berikut ini daftar hotel terbaik di dunia yang bisa Anda kunjungi versi TripAdvisor. Dua di antaranya ada di Indonesia. Di daerah mana?

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

6 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

10 Hotel Terbesar di Dunia, Ada yang Punya Lebih dari 7.000 Kamar

9 hari lalu

10 Hotel Terbesar di Dunia, Ada yang Punya Lebih dari 7.000 Kamar

Berikut ini deretan hotel terbesar di dunia, didominasi oleh kompleks mewah di Las Vegas, Amerika Serikat. Kamarnya capai lebih dari 7.000.

Baca Selengkapnya

Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

11 hari lalu

Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

Tahun ini Amsterdam juga menaikkan pajak turis menjadi 12,5 persen untuk wisatawan yang menginap dan penumpang kapal pesiar.

Baca Selengkapnya

Okupansi Hotel Libur Lebaran Meleset, PHRI Yogyakarta Soroti Aktivitas Homestay hingga Kos Harian

14 hari lalu

Okupansi Hotel Libur Lebaran Meleset, PHRI Yogyakarta Soroti Aktivitas Homestay hingga Kos Harian

Okupansi rata-rata hotel di Yogyakarta pada libur Lebaran ini meleset dari target 90 persen, hanya berkisar 80-an persen.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran Usai, PHRI Yogyakarta Langsung Garap Paket Wisata Syawalan Hotel

16 hari lalu

Libur Lebaran Usai, PHRI Yogyakarta Langsung Garap Paket Wisata Syawalan Hotel

Paket syawalan usai libur Lebaran ini diharapkan menjadi satu pengobat melesetnya target okupansi hotel di Yogyakarta pada libur Lebaran ini.

Baca Selengkapnya

Okupansi Hotel di Yogyakarta Meleset dari Target saat Libur Lebaran, Inikah Penyebabnya?

17 hari lalu

Okupansi Hotel di Yogyakarta Meleset dari Target saat Libur Lebaran, Inikah Penyebabnya?

PHRI berharap tahun-tahun mendatang akan lebih banyak event untuk menjaring wisatawan datang ke Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Okupansi Kamar Hotel di Solo Raya Musim Libur Lebaran 2024 Lebih dari 90 Persen

21 hari lalu

Okupansi Kamar Hotel di Solo Raya Musim Libur Lebaran 2024 Lebih dari 90 Persen

Tingkat hunian atau okupansi kamar hotel di wilayah Solo dan sekitarnya atau Solo Raya di musim libur Lebaran 2024 atau Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriyah ini rata-rata lebih dari 90 persen

Baca Selengkapnya