Ketua Umum GAPKI, Joko Supriyono (tengah) saat Menyampaikan Keterangan Pers di Kantor Pusat GAPKI Jakarta, 31 Januari 2017. Tempo/Tongam sinambela
TEMPO.CO, Jakarta - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) memprediksi kinerja ekspor minyak kelapa sawit (CPO) dan produk turunannya pada 2021 belum kembali pulih.
Ketua Umum Gapki Joko Supriyono menjelaskan faktor yang mempengaruhi pasar ekspor, antara lain perbedaan situasi perekonomian berbagai negara tujuan ekspor, baik yang sudah mulai membaik (recover) maupun yang mengalami gelombang ketiga pandemi Covid-19.
"Dugaan saya tahun depan itu mungkin belum 100 persen pulih untuk ekspor karena 'the new normal' itu mungkin akan terjadi beberapa perubahan perilaku dalam konsumsi," kata Joko dalam konferensi pers 16th Indonesian Palm Oil Conference and 2021 Price Outlook secara virtual, Jumat.
Meski pasar ekspor diprediksi belum pulih, Joko mengatakan bahwa konsumsi pasar domestik masih menjadi keberuntungan bagi industri sawit.
Menurut Joko, pemerintah masih konsisten dalam merealisasikan mandatori biodiesel B30 yang menjadi andalan bagi pasar domestik, sehingga mampu menyeimbangkan pasokan dan permintaan minyak sawit.
Selain biodiesel, konsumsi oleochemical yang menjadi bahan baku pembersih, seperti disinfektan, sabun cuci tangan, hingga hand sanitizer, meningkat signifikan, seiring dengan diterapkannya protokol kesehatan. <!--more--> "Secara keseluruhan domestik naiknya hampir 3 persen, yang menyebabkan naik itu biodiesel 27 persen dan oleochemical naiknya 49 persen, diduga faktor pembersih yang menggunakan bahan baku sawit," kata Joko.
Berdasarkan catatan Gapki, kinerja ekspor minyak sawit pada September 2020 mencapai 2,76 juta ton atau naik sekitar 3 persen dari Agustus yang sebesar 2,68 juta ton. Kenaikan ekspor ini, kata Joko, disebabkan sudah mulainya pemulihan ekonomi di beberapa negara.
Adapun sejak Januari hingga September 2020, ekspor produk minyak sawit Indonesia sudah mencapai 24,08 juta ton.
LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada
6 hari lalu
LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada
Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen
6 hari lalu
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen
Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati
7 hari lalu
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati
Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.