Hyundai Grup Dipastikan jadi Investor Asing Pertama di Kawasan Industri Batang

Jumat, 20 November 2020 21:16 WIB

Presiden Joko Widodo didampingi jajaran menteri, meninjauKawasan Industri Terpadu Batang dan Relokasi Investasi Asing ke Indonesia di Kedawung, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa, 30 Juni 2020. Dalam kunjungan tersebut, Presiden meninjau kesiapan pengembangan Kawasan Industri Terpadu Batang dengan luas lahan sekitar 4.000 hektare yang terintegrasi dengan jalan tol, stasiun, pelabuhan, dengan terdapat beberapa investor diantaranya dari Cina, Jepang, Korea, Taiwan, dan Amerika dengan tujuan untuk membuka lapangan pekerjaan. ANTARA/Harviyan Perdana Putra

TEMPO.CO, Batang - Bupati Batang Wihaji menyatakan Hyundai Grup asal Korea Selatan bakal menjadi investor asing pertama yang akan siap membangun pabrik di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang.

"Hyundai Grup menjadi investor pertama yang akan melakukan ground breaking atau peletakan batu pertama," ujar Wihaji, Jumat, 20 November 2020. "Kami masih menunggu jadwal kedatangan Kepala BKPM bersama Presiden Jokowi untuk melakukan ground breaking yang direncanakan Desember 2020."

Wihaji menjelaskan, saat ini pihak konsorsium KIT dan Pemkab Batang terus mengejar penyelesaian persiapan lahan tahap pertama seluas 450 hektare yang dipersiapkan untuk lahan industri. Hyundai Grup nantinya akan membangun industri yang bergerak di berbagai bidang antara lain industri kaca, baterai, serta tekstil.

Oleh karena, kata Wihaji, tugas konsorsium saat ini terus berupaya untuk mempercepat penyiapan lahan di KIT Batang. "Adapun pemkab juga akan menyiapkan tenaga kerja yang diperkirakan mencapai 300 ribu orang," katanya.

Sementara itu, Pengawas Pelaksanaan Proyek Konsorsium Kawasan Industri Terpadu Batang Ahmad Zaki mengatakan pada pembangunan tahap pertama KIT Batang telah mencapai 60 persen. Total luas lahan yang akan dikerjakan secara bertahap mencapai 4.300 hektare dan yang baru dikerjakan tahap pertama yang dibagi menjadi tiga zona.

Advertising
Advertising

Untuk penyiapan lahan di zona pertama, kata Zaki, progress-nya mencapai 60 persen dan zona dua 23 persen, dan zona tiga belum dimulai pengerjaannya. "Kami berharap hingga akhir 2020 lahan seluas 300 hektare sudah siap untuk dibangun industri dan pada Januari 2021 bisa mencapai 450 hektare," ujarnya.

ANTARA

Baca: Luhut: Pabrik Mobil Listrik Hyundai di Bekasi Bakal Tarik Pasar Luar Negeri

Berita terkait

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

2 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

2 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

7 hari lalu

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

Pemerintah RI membahas langkah strategis mengurangi emisi karbon sektor industri di ajang pameran global Hannover Messe 2024 Jerman.

Baca Selengkapnya

5 Chaebol dari Korea Selatan di Dunia Nyata

9 hari lalu

5 Chaebol dari Korea Selatan di Dunia Nyata

Kalangan Chaebol memiliki kekayaan dan pengaruh besar di Korea Selatan. Dinamika kehidupan mereka kerap dijadikan cerita drakor.

Baca Selengkapnya

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

15 hari lalu

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

Pupuk Kujang menambah lini produk non pupuk dengan meresmikan pabrik dry ice atau es kering memanfaatkan produksi pabrik CO2 cair.

Baca Selengkapnya

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

20 hari lalu

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

Asosiasi Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) mengungkapkan dampak kebijakan pembatasan impor yang diterapkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

CIPS Nilai Aturan Pembatasan Impor Berpotensi Lemahkan Daya Saing Produk Dalam Negeri

25 hari lalu

CIPS Nilai Aturan Pembatasan Impor Berpotensi Lemahkan Daya Saing Produk Dalam Negeri

Dengan aturan ini, dokumen lartas yang sebelumnya hanya berupa laporan survey (LS) kini bertambah menjadi LS dan Persetujuan Impor.

Baca Selengkapnya

Alasan Kpopers Desak Hyundai Batalkan Pembelian Aluminium Adaro, Diproduksi dengan PLTU Batubara

26 hari lalu

Alasan Kpopers Desak Hyundai Batalkan Pembelian Aluminium Adaro, Diproduksi dengan PLTU Batubara

Para aktivis dan Kpopers menentang Hyundai menggunakan alumunium dari smelter Adaro untuk produksi mobil mereka.

Baca Selengkapnya

Penggemar K-Pop Minta Hyundai Mundur dari Investasi penggunaan PLTU di Kalimantan

26 hari lalu

Penggemar K-Pop Minta Hyundai Mundur dari Investasi penggunaan PLTU di Kalimantan

Penggemar K-Pop global dan Indonesia meminta Hyundai mundur dari investasi penggunaan PLTU di Kalimantan Utara.

Baca Selengkapnya

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

29 hari lalu

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

Tokopedia menyatakan bersedia bekerja sama dan membantu penerapan aturan.

Baca Selengkapnya