Erick Thohir Ingin Hanya Ada Satu BUMN Sektor Perikanan
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Kodrat Setiawan
Kamis, 19 November 2020 19:15 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir tengah mempelajari dua perusahaan pelat merah yang bergerak di bidang perikanan, yaitu PT Perikanan Nusantara (Persero) dan Perum Perindo.
Menurut dia, sebaiknya nantinya hanya ada satu perusahaan saja yang bergerak di perikanan. "Ngapain kita ada dua perusahaan ikan, lebih baik satu saja," ujar Erick dalam webinar, Kamis, 19 November 2020.
Ia pun ingin BUMN perikanan tersebut nantinya fokus pada sistem penyimpanan dan pemasaran. Sehingga, tidak bersaing dengan nelayan. "Kalau bisa kita fokus, enggak usah juga bersaing dengan nelayan, punya kapal dan apa lagi, enggak usah lah."
Saat ini BUMN perikanan berada di bawah kluster pangan. Selain ikan, BUMN pangan akan berfokus kepada sejumlah komoditas, antara lain beras, jagung, gula, ayam, sapi, kambing, cabai, bawang merah, dan garam.
Adapun struktur klaster itu adalah PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) menjadi induk holding perusahaan. Selanjutnya, PT Berdikari (Persero) akan menjadi anak perusahaan yang fokus kepada daging sapi dan ayam. Di perikanan, Erick tengah mengkaji PT Perikanan Nusantara (Persero) dan Perum Perindo.
Pertani (Persero) dan PT Sang Hyang Seri akan diminta fokus untuk meningkatkan teknologi pembibitan yang menjadi kunci industri pangan ke depannya. Sehingga Indonesia bisa bersaing dengan negara lain dari segi bibit komoditas pangan. Dua perusahaan ini akan berfokus kepada komoditas beras dan jagung.
<!--more-->
Berikutnya, PR Bhanda Ghara Reksa (Persero) dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) akan fokus di perdagangan dan distribusi. PT BGR juga akan berfokus pada penyimpanan, sehingga tidak ada lagi perusahaan pelat merah lain yang masuk ke sektor penyimpanan. Selain itu, PT Garam (Persero) akan fokus di komoditas garam.
"Untuk retail sales silakan, kami enggak mau bersaing dengan swasta. Kami menjadi pemasok, tapi bagaimana juga kami tetap melindungi input dari petani, peternak, dan nelayan. Serta bagaimana kami menjaga keseimbangan dari pelaku besar kecil, dan menengah," ujar Erick.
CAESAR AKBAR
Baca juga: Soal Pangan, Erick Thohir: Kita Tidak Anti Impor, Tapi Kalau Bisa Ditekan