Buka Toko Ke-1.000 di Filipina, Alfamart Sediakan Produk RI
Reporter
Bisnis.com
Editor
Kodrat Setiawan
Senin, 16 November 2020 18:06 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Emiten ritel PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) yang mengelola minimarket Alfamart mengumumkan perluasan ekspansi bisnisnya dengan meresmikan gerai ke-1.000 di Filipina.
International Business and Technology Director Alfamart, Bambang Setyawan Djojo, mengungkapkan kepercayaan konsumen di Filipina terhadap Alfamart terus mendorong perusahaan berani berekspansi.
Apalagi dengan kemudahan perizinan yang diberikan pemerintah setempat, perseroan optimistis rencana ekspansi bisnisnya di Filipina bisa semakin masif. "Meski dalam kondisi pandemi, Alfamart Filipina bekerja sama dan cekatan untuk mengantisipasi perubahan dan tetap melayani konsumen Alfamart," katanya dikutip dari rilis pers yang diterima Bisnis, Senin, 16 November 2020.
Sumber Alfaria Trijaya berinvestasi di negara tersebut sejak 2014 lalu.
Selama 6 tahun ekspansi, terdapat 4 Distribution Center yang dibangun di Filipina, yaitu di wilayah Imus, Marilao, Mexico, dan Silang.
Per November 2020, hampir 8.000 orang karyawan yang dipekerjakan baik di toko maupun kantor, sementara sebanyak 28 orang yang bekerja di sana merupakan tenaga kerja Indonesia.
Bagi perseroan, gerai ke-1.000 ini tidak sekadar pencapaian jumlah. Seperti di Indonesia, Alfamart Filipina juga berkomitmen mengajak pelaku-pelaku UKM di wilayahnya untuk mengembangkan bisnisnya.
<!--more-->
Banyak produk lokal yang dijual di Alfamart Filipina dan diharapkan terus bertambah seiring ekspansi Alfamart di negara tersebut.
Alfamart yang beroperasi di Filipina juga menjual beberapa produk Indonesia seperti Kopiko, Indomie goreng, Tolak Angin, Teh Botol, Beng beng, Richeese, Marina, Wings detergen dan beberapa brand lainnya.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan per September 2020, emiten berkode saham AMRT tersebut mencatatkan kenaikan pendapatan 4,17 persen secara year on year menjadi Rp 56,37 triliun.
Namun, di sisi lain, pendapatan perseroan khusus pada kuartal ketiga ini menurun 2,49 persen secara kuartalan menjadi hanya Rp 18,28 triliun. Pendapatan AMRT memang dalam tren melandai sejak awal tahun ini.
Dengan demikian, laba bersih AMRT terkoreksi tipis 1,85 persen secara tahunan menjadi Rp 638,4 miliar hingga sembilan bulan pertama tahun 2020 karena tingginya beban pokok pendapatan, beban penjualan dan distribusi, hingga beban umum dan administrasi.
BISNIS