Menteri Keuangan Sri Mulyani membacakan pandangan akhir Pemerintah atas RUU tentang APBN saat rapat paripurna ke-6 masa persidangan I tahun sidang 2020-2021 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa, 29 September 2020. TEMPO/M Taufan Rengganis
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan atau Kemenkeu Isa Rachmawarta menyatakan pihaknya menambah alokasi penyertaan modal negara (PMN) tahun ini untuk dua BUMN dan satu lembaga.
“Sebetulnya sudah disampaikan untuk kebutuhan korporasi dan tambah modal bagi BUMN atau lembaga yang ditugaskan untuk penjaminan korporasi,” katanya dalam RDP bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Senin 16 Oktober 2020.
Isa menyatakan hal tersebut dilakukan melalui penerbitan Keputusan Menteri Keuangan/KMK No.500/2020 yang baru ditetapkan pada pekan lalu. “Secara spesifik KMK 500 baru dibicarakan itu mungkin karena memang baru ditetapkan minggu lalu,” ujarnya.
Isa merinci tambahan alokasi PMN akan dilakukan kepada PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia atau PII (Persero) sebesar Rp1,57 triliun, PT Bio Farma (Persero) Rp2 triliun, dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Rp5 triliun.
“Kami merencanakan untuk menambahkan PMN untuk LPEI dan PII karena keduanya diminta untuk menjalankan penjaminan untuk korporasi,” katanya.
<!--more-->
Sementara itu, Isa menuturkan penambahan alokasi untuk Bio Farma rencananya adalah untuk tahun depan namun karena adanya kebutuhan seperti pengembangan vaksin maka dipercepat.
“Rencananya tahun 2021 tapi karena ada kebutuhan untuk dipercepat ini rencananya akan di-update,” tegasnya.
Isa menjelaskan suntikan dana untuk Bio Farma dilakukan dalam rangka pengadaan obat-obatan, vaksin COVID-19, dan pengembangan sarana prasarana kesehatan.
PMN itu diberikan sepenuhnya kepada Bio Farma sehingga pemerintah menyerahkan kewenangan kepada Bio Farma untuk menentukan cara membagi dana tersebut kepada PT Kimia Farma Tbk dan PT Indonesia Farma Tbk.
“Kita tambahkan ke APBN 2020 karena memang relevan dengan penanganan COVID-19. Tinggal dua bulan tapi rasanya bisa cukup dikelola,” katanya.