Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dikabarkan positif Covid-19 pada awal September 2020. Edhy sempat masuk ICU saat dirawat, namun saat ini kondisinya telah membaik dan hasil tes swab terakhirnya sudah negatif. Dok. TEMPO/Ahmad Tri Hawaari
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo bertekad membangkitkan wisata di Kabupaten Nias Pesisir, Sumatera Utara, antara lain dengan memberi dukungan terhadap penyelenggaraan ajang Video Tourism Contest (VTC).
"Saya mengapresiasi Nias Pesisir yang telah menyelenggarakan rangkaian VTC," kata Menteri Edhy dalam siaran pers di Jakarta, Rabu, 11 November 2020.
Menurut dia, kegiatan ini bisa menjadi ajang promosi sekaligus membangkitkan pariwisata di Kepulauan Nias pascapandemi melalui karya kreatif berupa video yang dapat diunggah pada berbagai media daring dan luring.
Menteri Kelautan dan Perikanan juga menyiapkan dana pribadi sebesar Rp 25 juta untuk pemenang kontes. Ia mengemukakan bahwa salah satu bentuk wisata yang menjadi andalan saat ini adalah wisata bahari.
Edhy mengungkapkan, kontribusi wisata alam sebesar 35 persen dalam pariwisata nasional. Khusus wisata bahari, menyumbang sekitar 2,4 juta wisatawan.
Adapun luas laut Indonesia, lanjutnya, adalah 5,8 juta kilometer persegi atau sekitar 75 persen dari luas wilayah Indonesia <!--more--> "Indonesia memiliki sekitar 23,9 juta hektare kawasan konservasi, di dalamnya terdapat potensi ekosistem dan sumber daya alam yang sangat besar," katanya.
Ia menyebut, saat ini telah terjadi perubahan paradigma dalam pembangunan pariwisata Indonesia. Hal itu dapat terlihat antara lain dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019 target utamanya pada jumlah kedatangan wisatawan, namun pada RPJMN 2020-2024 lebih mengarah pada penghasilan masyarakat dari sektor pariwisata.
Target RPJMN lainnya ialah bagaimana meningkatkan devisa pariwisata, peningkatan jumlah dan keterampilan SDM serta meningkatkan nilai tambah sektor pariwisata.
"KKP mencoba mensinergikan antara aspek lingkungan, ekonomi dan sosial budaya dalam mendukung sektor pariwisata, khususnya wisata bahari," ujar dia.
Edhy memaparkan, kegiatan wisata bahari pada prinsipnya memiliki tiga hal utama, yakni wisata pesisir, bentang laut yang menyajikan hamparan pasir putih yang indah dan hamparan pulau-pulau kecil, dan yang terakhir adalah wisata bawah laut.
"Saya yakin Kepulauan Nias merupakan salah satu destinasi di Indonesia yang memiliki potensi ini semua," katanya.