Soal Pemilu AS, Menperin: Kebijakan Manufaktur RI Tak Tergantung Siapa Presiden

Reporter

Bisnis.com

Selasa, 10 November 2020 07:03 WIB

Pada Maret 2019 lalu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang melaporkan harta kekayaannya kepada KPK. Berdasarkan laporan itu total kekayaan Agus sebesar Rp 220 miliar. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Menanggapi terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan kebijakan sektor manufaktur nasional tidak tergantung dari siapa pemimpin negara lain. Menurutnya, pelaku industri nasional harus siap menghadapi persaingan global yang semakin keras dan tajam.

"Indonesia harus siap menghadapi persaingan ekonomi global yang semakin keras dan tajam, dengan secara maksimal menggunakan tools dan instrumen yang tersedia. Kita harus percaya bahwa Indonesia adalah negara yang penting di mata Amerika Serikat, dan Amerika Serikat memiliki kepentingan menjaga hubungan baik dengan Indonesia, siapapun itu Presiden Amerika Serikat," katanya kepada Bisnis, Senin, 9 November 2020.

Agus menyampaikan pihaknya telah menyiapkan beberapa instrumen untuk menarik investasi ke dalam negeri, termasuk dari Amerika Serikat. Agus menilai salah satu instrumen tersebut adalah Undang-undang atau UU Cipta Kerja.

Agus berujar aturan turunan dalam UU tersebut akan memastikan bahwa Ease Of Doing Business (EoDB) di Indonesia akan jauh lebih baik. Selain itu, insentif terkait penelitian dan pengembangan sumber daya manusia telah diterbitkan melalui Super Deductible Tax.

Agus menyampaikan saat ini pihaknya akan fokus dalam hilirisasi sektor pertanian, pertambangan, dan petrokimia. Oleh karena itu, "Tentu untuk menciptakan nilai tambah."

Sebelumnya, Agus menyatakan salah satu strategi yang diterapkan dalam peta jalan substitusi impor tersebut adalah pengurangan nilai impor pada 10 sektor industri. Adapun, 10 sektor industri tersebut berkontribusi hingga 88 persen dari total nilai impor pada 2019.
<!--more-->
Kesepuluh sektor tersebut secara berurutan dari yang terbesar adalah industri mesin, kimia, logam, elektronika, makanan, peralatan listrik, tekstil, kendaraan bermotor, barang dari logam, dan karet dan barang dari karet. Total nilai impor sepuluh sektor manufaktur tersebut mencapai Rp 1.676 triliun tahun lalu.

Agus menilai pengurangan nilai impor pada sektor-sektor tersebut dapat mendorong pendalaman struktur industri. Alhasil, akan ada peningkatan investasi dan penyerapan tenaga kerja baru.

Selain pengurangan impor, strategi lainnya adalah peningkatan utilisasi produksi seluruh sektor manufaktur. Seperti diketahui, utilisasi sektor manufaktur anjlok ke level 40 persen pada awal masa pandemi.

Adapun, Agus meramalkan kondisi utilisasi sektor manufaktur baru akan kembali seperti kondisi prapandemi atau di kisaran 75 persen pada akhir 2021. Setelah itu, implementasi peta jalan substitusi impor akan membuat utilisasi sektor manufaktur meningkat ke level 85 persen atau sama dengan realisasi akhir 2000.

Menurutnya, strategi peningkatan utilisasi akan difokuskan untuk mengakomodir tenaga kerja terdampak pandemi Covid-19, sedangkan pengurangan nilai impor untuk memfasilitasi tenaga kerja baru.

Adapun, lokomotif penciptaan tenaga kerja didorong oleh tiga aspek, yakni konsumsi rumah tangga, investasi, dan performa ekspor. Adapun, saat ini peningkatan konsumsi rumah tangga dan performa ekspor sulit lantaran daya beli masyarakat yang rendah.

Oleh karena itu, penyerapan tenaga kerja terdampak pandemi menjadi salah satu cara untuk meningkatkan utilisasi pada tahun ini. Selain itu, meningkatkan kemampuan belanja dalam negeri dan meningkatkan performa ekspor.

"Secara umum, upaya kami agar lebih menyehatkan neraca perdagangan dan juga, dalam konteks Kemenperin, kemandirian industri dalam negeri," ujarnya.

BISNIS

Baca juga: Menperin Akan Sanksi Tegas Importir Garam dan Gula Nakal

Berita terkait

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

13 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

19 jam lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

1 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

2 hari lalu

Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

Pendapatan PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) turun karena penjualan manufaktur suku cadang lesu.

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

5 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

5 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

7 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

8 hari lalu

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

Amerika Serikat resmi melarang TikTok karena alasan keamanan jika ByteDance tidak melakukan divestasi sahamnya. Perusahaan Cina itu melawan.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

8 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya

Menhan AS Sampaikan Ucapan Selamat dari Joe Biden ke Prabowo

8 hari lalu

Menhan AS Sampaikan Ucapan Selamat dari Joe Biden ke Prabowo

Presiden terpilih Prabowo menegaskan kembali komitmen Indonesia dalam membina kemitraan yang erat dengan AS.

Baca Selengkapnya