Chatib Basri: Investor Global Mulai Hindari Proyek yang Ganggu Lingkungan
Reporter
Fajar Pebrianto
Editor
Kodrat Setiawan
Senin, 9 November 2020 12:36 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan 2013-2014, Muhammad Chatib Basri, menyebut investor global saat ini mulai mempertimbangkan isu lingkungan dalam pembiayaan. Para investor sudah mulai menghindari pembiayaan untuk proyek yang dianggap mengganggu lingkungan.
"Financingnya mulai agak susah," kata Chatib dalam diskusi Katadata secara virtual pada Senin, 9 Novemver 2020.
Pernyataan ini disampaikan setelah Chatib mengikuti acara World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, pada Januari 2020. Di sana, dia bertemu dengan banyak investor ataupun donatur.
Hampir semua, kata dia, memasukkan isu lingkungan, perlindungan sosial, dan hak-hak orang dalam keputusan investasi mereka. "Mereka mempertimbangkan, apakah sebuah investasi layak dibiayai jika melanggar isu lingkungan," kata dia.
Di tengah kondisi ini, Chatib menyadari butuh proses transisi dan intervensi pemerintah. Salah satu langkah yang bisa dilakukan, kata dia, yaitu menghentikan subsidi untuk energi berbasis fosil atau fossil fuel.
Semakin pemerintah memberikan subsidi, semakin orang terus mengkonsumsi energi ini. Sehingga jika subsidi ditarik, uangnya bisa digunakan untuk penanganan kesehatan di tengah Covid-19 ini dan pengembangan energi terbarukan.
<!--more-->
Salah satu fossil fuel adalah batu bara. Saat ini sudah tiga institusi asal Jepang yang mengumumkan bahwa mereka tak lagi akan mendanai proyek Pembangkut Listrik Tenaga Uap atau PLTU Batu Bara.
Mereka yaitu The Japan Bank for International Cooperation (JBIC), Mizuho Financial Group, dan Japan’s Sumitomo Mitsui Financial Group Inc (SMFG). "Mulai sekarang, kami tidak akan menerima proyek untuk proyek PLTU batu bara baru," kata Presiden JBIC Tadashi Maeda.
FAJAR PEBRIANTO
Baca juga: Chatib Basri Sebut PSBB Transisi Lahirkan Perusahaan Zombie, Apa Artinya?