Bila Menang, Biden Dinilai Tak Serta-merta Hentikan Perang Dagang AS-Cina

Jumat, 6 November 2020 14:13 WIB

Mantan Wakil Presiden AS, Joe Biden bersama Kamala Harris merayakan atas diri mereka yang terpilih sebagai Calon Presiden dan Wakil Presiden AS dari Partai Demokrat pada malam ke-4 dan terakhir dari Konvensi Nasional Demokrat 2020, di Milwaukee, Wisconsin, AS, 20 Agustus 2020. REUTERS/Kevin Lamarque

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani mengatakan Joe Biden tidak akan serta-merta menyetop perang dagang Amerika Serikat-Cina seandainya ia memenangkan kontestasi pemilihan presiden di Negeri Abang Sam. Shinta menduga, kebijakan Biden tak akan jauh beda dengan lawannya, inkumben Donald Trump.

“Biden akan menjadi tidak pro free trade (perdagangan bebas) sepenuhnya,” kata Shinta saat dihubungi pada Jumat, 6 November 2020.

Shinta menduga, Joe Biden akan lebih mengupayakan proteksi pasar AS dari produk-produk impor, khususnya dari Cina dan negara-negara eksportir lainnya yang dianggap melakukan persaingan dagang tidak sehat. Kecenderungan ini, kata dia, tampak dari presentasi rencana ekonomi Biden yang berjudul “Made in All of America”.

Dalam presentasi tersebut, Shinta menyebut Biden menampilkan adanya kemauan politik untuk memagari pasar AS demi kepentingan penciptaan tenaga kerja. Biden juga dianggap tak sungkan mengenakan tarif kepada mitranya yang dianggap bisa merugikan Negara Adi Kuasa.

Hanya, menurut Shinta, konsep yang diusung Biden untuk perdagangan internasional lebih terstruktur ketimbang Donald Trump. Biden juga diprediksi akan menciptakan kompromi dagang yang mengarah pada keadilan perdagangan atau fair trade bagi negara-negara yang saat ini banyak ditekan oleh kebijakan Trump. Dengan begitu, optimisme pasar terbentuk.

Advertising
Advertising

Di luar itu semua, Shinta menduga kebijakan Biden tak akan terlampau berpengaruh bagi kondisi ekonomi Indonesia, khususnya terkait iklim investasi. Ia memperkirakan tidak akan terjadi perubahan signifikan terhadap daya tarik iklim usaha setelah Biden memenangi kontestasi.

Suara Biden menguat dalam Pilpres AS hingga Jumat, 6 November. Calon dari Partai Demokrat itu membirukan sejumlah negara bagian dan unggul dengan 264 suara elektoral. Sedangkan petahana Donald Trump dari Partai Republik meraup 216 suara elektoral.

Baca: Jika Biden Menang, Negosiasi Perjanjian Dagang RI-AS Akan Perlu Waktu Lebih Lama

Berita terkait

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

19 menit lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Kronologi Perkemahan Pro-Palestina di Universitas-universitas AS

6 jam lalu

Kronologi Perkemahan Pro-Palestina di Universitas-universitas AS

Protes pro-Palestina yang menuntut gencatan senjata di Gaza dan divestasi perusahaan-perusahaan terkait Israel menyebar ke seluruh universitas AS.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

7 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

1 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

1 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

1 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

Kelompok HAM memperingatkan bahwa definisi baru Anti-Semitisme tersebut dapat semakin membatasi kebebasan berpendapat.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

2 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

4 hari lalu

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

Gedung Putih mengatakan Biden menegaskan kembali "posisinya yang jelas" ketika Israel berencana menyerang Kota Rafah, wilayah paling selatan di Gaza

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

5 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

5 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya