Laba Bersih Bank OCBC NISP Turun 12 Persen pada Kuartal III 2020

Kamis, 5 November 2020 07:34 WIB

Bank OCBC NISP merayakan 78 tahun keberadaannya memberikan layanan perbankan kepada masyarakat Indonesia, dengan meluncurkan inspirasi semangat 'Tidak Ada Yang Tidak Bisa' atau #TAYTB.

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank OCBC NISP Tbk. membukukan laba bersih sebesar Rp1,95 triliun per akhir kuartal III/2020, turun 12 persen secara tahunan dibandingkan dengan realisasi laba pada September 2019 yang berjumlah Rp2,22 triliun.

Penurunan kinerja tersebut lantaran perseroan memilih untuk menambah pencadangan sebagai bantalan untuk mengantisipasi pemburukan kredit. Meski pendapatan bunga bersih masih mampu naik secara moderat, tetapi beban pencadangan naik secara signifikan yakni lebih dari 2 kali lipat.

"Tekanan terhadap indikator makro ekonomi tahun mempengaruhi jumlah pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang berpengaruh pada laba," kata Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur Bank OCBC NISP dalam siaran pers OCBC NISP, Rabu 4 November 2020.

Dia menyampaikan perseroan akan meneruskan berbagai inisiatif yang telah berjalan dengan baik untuk menjaga kinerja yang berkelanjutan.

OCBC NISP juga akan meneruskan upaya optimalisasi beban operasional sehingga produktivitas dan efisiensi dapat terus ditingkatkan, serta penyaluran dan pengelolaan kredit yang berhati-hati untuk menjaga kualitas aset yang sehat.

Advertising
Advertising

Dengan penambahan pencadangan yang dilakukan dan penjagaan kualitas kredit, rasio NPL (non-performing loan) gross tercatat masih tetap di level 1,8 persen, sama seperti September 2019. Akan tetapi, NPL net masih tetap mengalami kenaikan yakni dari 0,8 persen menjadi 0,9 persen. Meski demikian, realisasi tersebut masih di bawah rata-rata NPL industri perbankan.

<!--more-->

Dari sisi penyaluran kredit, hingga akhir September 2020 kredit perseroan tercatat sebesar Rp118,91 triliun, turun 1 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang berjumlah Rp119,94 triliun.

Adapun dari sisi penghimpunan dana, jumlah pendanaan yang dihimpun perseroan tumbuh sangat signifikan yakni 16 persen dari Rp132 triliun menjadi Rp153,39 triliun. Hal ini membuat kondisi likuiditas perseroan sangat longgar dengan LDR sebesar 77,3 persen dan LFR 75,5 persen.

Kesehatan keuangan Bank terjaga dengan baik di kuartal III 2020, terlihat dari rasio kecukupan modal (CAR) yang berada pada level 21 persen dan rasio ketersediaan dana untuk memenuhi kewajiban (Liquidity Coverage Ratio) yang mencapai 186 persen.

Parwati menyampaikan kemampuan OCBC NISP untuk terus tumbuh secara berkelanjutan ini didukung dengan penerapan prinsip kehati-hatian dalam menjalankan fokus strategi Bank dalam meningkatkan dana murah (CASA), mempercepat akselerasi digital dan konsistensi menjaga kualitas kredit.

"Kinerja positif ini menjadi modal kami untuk terus memberikan dukungan kepada seluruh nasabah baik individu maupun korporasi agar dapat terus melaju jauh bersama meraih aspirasi keuangannya sekaligus berkontribusi untuk turut menggerakkan perekonomian Indonesia di situasi yang menantang ini,” ujarnya.

Per akhir September 2020, jumlah dana murah OCBC NISP tumbuh 28 persen yoy. Kenaikan ini didorong pengembangan layanan digital melalui internet banking maupun aplikasi mobile banking ONe Mobile dan Velocity@OCBCNISP.

Baca: OJK: Pertumbuhan Kredit Masih Ditopang oleh Bank BUMN

Berita terkait

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

10 jam lalu

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

Kantor BPRS Saka Dana Mulia ditutup untuk umum dan PT BPRS Saka Dana Mulia menghentikan seluruh kegiatan usahanya.

Baca Selengkapnya

Citi Indonesia Raih Penghargaan FinanceAsia Awards 2024

1 hari lalu

Citi Indonesia Raih Penghargaan FinanceAsia Awards 2024

Citi Indonesia menerima lima penghargaan sekaligus dalam ajang FinanceAsia Awards 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

2 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

2 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

2 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

3 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Raih Laba Rp 2,2 triliun pada Kuartal I 2024

3 hari lalu

CIMB Niaga Raih Laba Rp 2,2 triliun pada Kuartal I 2024

PT Bank CIMB Niaga Tbk. (IDX: BNGA) mencatat perolehan laba sebelum pajak konsolidasi (unaudited) sebesar Rp 2,2 triliun pada kuartal I tahun ini.

Baca Selengkapnya

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

3 hari lalu

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

McDonald's Corporation gagal mencapai perkiraan laba kuartalannya untuk pertama kalinya dalam dua tahun karena boikot Gaza

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

3 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya