Kemenkeu: Belanja Pemerintah Jadi Motor Penggerak Perekonomian
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Rabu, 4 November 2020 14:50 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Luky Alfriman mengatakan peningkatan belanja pemerintah menjadi motor penggerak perekonomian di tengah pandemi Covid-19.
“Motor penggerak perekonomian saat ini adalah datangnya dari belanja pemerintah,” kata Luky dalam peluncuran green sukuk ritel seri ST007 secara virtual, Rabu, 4 November 2020.
Dia menuturkan konsumsi pemerintah melambung tinggi karena untuk berbagai bantuan dan insentif yang diberikan kepada masyarakat terdampak pandemi. Menurutnya, hal itu bertujuan untuk menjaga daya beli masyarakat khususnya bagi mereka yang terdampak yaitu menengah ke bawah.
Berbagai bantuan dan insentif tersebut, kata dia, memberikan pengaruh kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Di mana APBN, mengalami defisit dalam dan memerlukan pembiayaan untuk menutup deifisit itu.
“Bagaimana pemerintah untuk menutup pembiayaan tersebut? Salah satu caranya dengan menerbitkan surat berharga negara (SBN) atau disebut obligasi negara,” ujanya.
Luky mengajak masyarakat yang memiliki dana lebih dan ingin berinvestasi, membeli SBN. Pembelian itu, dia nilai sebagai kontribusi terhadap pembangunan dan pengelolaan defisit pemerintah.
<!--more-->
Ia mengatakan pemerintah melakukan diversifikasi dalam mengelola risiko tersebut melalui penerbitan SBN berbentuk valas, rupiah, konvensional, hingga sukuk atau berbasis syariah.
“Itu bagian dari diversifikasi upaya pengelolaan portfolio dari pemerintah,” kata Luky.
Baca: Sri Mulyani Cairkan Anggaran Subsidi Gaji Rp 14,88 T ke Rekening Kemnaker
HENDARTYO HANGGI