Unilever Sudah Naikkan Harga Produk Sejak Awal Tahun, Alasannya?

Selasa, 3 November 2020 18:03 WIB

Logo Unilever. REUTERS/Philippe Wojaze

TEMPO.CO, Jakarta - PT Unilever Indonesia Tbk menyatakan telah menaikkan harga produknya sejak awal tahun 2020. Kenaikan harga tersebut bisa mencapai sekitar 2 persen.

"Tentang kenaikan harga, Jadi selama sembilan bulan ini kenaikan harga mulai dari Januari itu secara menyeluruh sekitar mendekati 2 persen," ujar Direktur Keuangan Unilever Indonesia Arif Hudaya dalam konferensi pers, Selasa, 3 November 2020.

Arif mengatakan kenaikan harga itu dilakukan di awal tahun, yaitu pada Januari dan Februari, lantaran perseroan melihat adanya potensi inflasi pada material produk. "kami melihat bahwa tahun yang berjalan akan mempunyai kesempatan dan tantangan dalam segi inflasi material."

Pada masa Covid-19, kata Arif, ternyata kenaikan harga 2 persen tersebut tetap bisa dipertahankan. Sebab, ia mengatakan merek-merek dari perusahaannya bisa memberikan keyakinan dan kepercayaan kepada konsumen untuk memberikan solusi di masa pandemi.

"Kedua adalah memang betul sudah terjadi tingkat promosi yang berbeda di channel-channel tertentu, tetapi kami bisa selalu tetap kompetitif tanpa harus melakukan koreksi harga menyeluruh," ujar Arif.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Unilever membukukan laba bersih sebesar Rp 5,4 triliun di tahun berjalan September 2020. Laba tersebut turun dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 5,5 triliun. “Perseroan optimistis untuk terus bisa membangun bisnis yang konsisten, kompetitif, menguntungkan, serta bertanggung jawab," ujar Arif.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, penjualan bersih dalam negeri hinga 30 September 2020 tercatat sebesar Rp 31,03 triliun, sementara penjualan ekspor tercatat sebesar Rp 1,4 triliun. Dengan demikian, penjualan bersih perseroan pada periode tersebut adalah Rp 32,46 triliun.

Dari angka-angka tersebut, tampak bahwa penjualan dalam negeri naik dari tahun lalu yang tercatat Rp 30,79 triliun. Namun, penjualan ekspor tercatat turun dari periode tahun lalu yang Rp 1,57 triliun.

Arif mengatakan bahwa hasil tersebut dicapai dengan adanya langkah-langkah optimalisasi dalam beberapa aspek, antara lain dengan melakukan inovasi yang dieksekusi secara tepat untuk mendorong penjualan dan juga pengetatan biaya operasional.

"Sepanjang tahun 2020, Perseroan berfokus pada tiga hal yaitu memastikan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan karyawan; memastikan keberlangsungan bisnis dan pemenuhan kebutuhan produk untuk konsumen; serta membantu masyarakat luas dalam berbagai upaya mengatasi pandemi COVID-19," tutur dia.

Baca: Hingga September 2020, Unilever Bukukan Laba Bersih Rp 5,4 Triliun

CAESAR AKBAR

Berita terkait

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

42 menit lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

15 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

19 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

20 jam lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

1 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

1 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

1 hari lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

2 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

3 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya