Pemprov NTT Jawab Soal 2 Perusahaan di Balik Jurassic Park TN Komodo

Selasa, 27 Oktober 2020 12:56 WIB

Suasana perairan Labuan Bajo, kapal-kapal pesiar dari kayu dan yacht melego jangkar. Dok. Kemenparekraf

TEMPO.CO, Jakarta - Dua perusahaan ditengarai memegang peran besar dalam pembangunan kawasan strategis pariwisata nasional Taman Nasional Komodo (TN Komodo) yang digadang-gadang akan dijadikan seperti Jurassic Park. Korporasi yang mengantongi konsesi di zona pemanfaatan itu adalah PT Komodo Wildlife Ecotourism (KWE) dan PT Segara Komodo Lestari (SKL).

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur Wayan Darmawa mengkonfirmasi soal nama KWE dan SKL. Namun ia menampik pembangunan kawasan wisata semata-mata melibatkan dua perusahaan.

“Terkait konsesi pembangunan Labuan Bajo hanya pada dua perusahaan tidak ada (tidak benar),” ujar Wayan saat dihubungi Tempo, Selasa, 27 Oktober 2020.

Wayan mengatakan ruang lingkup pemegang izin pembangunan Taman Nasional Komodo saat ini bersifat konkuren atau bersama. Artinya, kewenangan pengelolaan usaha pariwisata khususnya di dalam kawasan taman nasional ditangani oleh Pemerintah Provinsi NTT untuk pengembangan destinasi super-premium.

Adapun izin dua perusahaan diberikan sebelum pemerintah pusat menetapkan pembangunan destinasi Labuan Bajo bersifat superpremium. “Sehingga berpeluang ada penyesuaian-penyesuaian,” tuturnya.

Advertising
Advertising

Konflik pembangunan kawasan wisata Labuan Bajo meruak setelah sebuah foto truk pengangkut alat berat masuk ke habitat komodo viral di media sosial. Protes masyarakat kemudian mengemuka sejak foto muncul sekitar tiga hari terakhir.

Berdasarkan dokumen yang diterima Tempo, KWE memegang konsesi seluas 426,07 hektare. Sebesar 274,13 hektare berada di kawasan Pulau Padar dan 151,94 hektare lainnya di Pulau Komodo. Kemudian SKL ditengarai memegang konsesi 22,1 hektare untuk pengembangan Pulau Rinca.

Wayan membenarkan peta konsesi itu. “Ya, benar,” ucapnya.

<!--more-->

Dalam akta perusahaan KWE, saham perseroan digenggam oleh PT Prima Mandiri Logistic dengan 1.250 lembar saham dan PT Agro Tekno Nusantara dengan 1.250 lembar saham. Akta itu mencatatkan nama Heri Pranyoto sebagai direktur, Wibhianto Papan sebagai komisaris utama, dan Wirdhana Papan sebagai komisaris.

Merujuk pada akta yang sama, putra sulung Setya Novanto, Rheza Herwindo, pernah menjabat sebagai komisaris utama di perusahaan itu. Sujono, orang yang kerap mewakili urusan bisnis Setya Novanto, juga pernah duduk sebagai direktur.

Baik Sujono maupun Rheza sempat tercatat sebagai pemegang saham Prima Logistic dengan komposisi masing-masing 13.500 lembar dan 1.500 lembar saham. Namun dua tahun lalu, nama Rheza dan Sujono hilang dari akta perusahaan KWE. Saat dihubungi Koran Tempo pada Senin petang, 26 Oktober, Sujono tidak memberikan respons.

Tempo juga menghubungi manajemen KWE melalui perwakilan korporasi, Lydia Sunaryo. Namun, pesan pendek Tempo belum memperoleh jawaban hingga berita ditulis.

Kemudian dalam akta perusahaan SKL, izin usaha diberikan pada 17 Desember 2015. David Makes yang menjabat sebagai Ketua Tim Percepatan Pengembangan Ekowisata tercatat sebagai pemegang saham. Sahamnya berjumlah 143 lembar. David juga menduduki posisi sebagai komisaris.

David adalah adik pengusaha perhotelan dan restoran, Yosua Makes. Di badah grup Plataran, keduanya mendirikan resor mewah seperti Plataran Canggu, Ubud, Borobudur, hingga Komodo.

Di samping itu, saham KSL juga digenggam PT Catur Anugerah Sejahtera dengan kepemilikan 395 lembar. Nama Lili Indarti tercatat sebagai direktur. Upaya konfirmasi Tempo melalui sejumlah pejabat di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tidak membuahkan hasil.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio meminta Tempo menghubungi Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo. Direktur Utama BOP Labuan Bajo Shana Fatina mengatakan pemerintah mengutamakan kelestarian dan keseimbangan ekosistem dalam melaksanakan pembangunan. “Dan semuanya sudah melalui prosedur dan kajian yang mendalam,” tuturnya.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA | YOHANES PASKALIS

Baca: Kendaraan Berat Diduga Masuk Habitat Komodo, Forum Pariwisata Boikot Labuan Bajo

Berita terkait

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

1 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

2 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

3 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

3 hari lalu

Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

Rencana pemerintah memberlakukan penarikan iuran pariwisata di tiket pesawat dinilai berpotensi melanggar undang-undang.

Baca Selengkapnya

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

3 hari lalu

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Saputra menyatakan tidak setuju terhadap rencana penerapan iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

5 hari lalu

Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

Jika dikenakan Rp1 ribu saja per penumpang pesawat untuk Dana Abadi pariwisata, pemerintah bisa mengantongi Rp80 miliar setahun.

Baca Selengkapnya

Overtourism di Kepulauan Canary Spanyol, Ribuan Orang Protes Tuntut Perubahan Model Pariwisata

6 hari lalu

Overtourism di Kepulauan Canary Spanyol, Ribuan Orang Protes Tuntut Perubahan Model Pariwisata

Pengunjuk rasa percaya bahwa model pariwisata Kepulauan Canary tidak berkelanjutan dan harus diubah, merugikan penduduk lokal.

Baca Selengkapnya

Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

10 hari lalu

Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

Keunggulan AVMS adalah ia mudah digunakan oleh pengelola destinasi wisata atau desa wisata

Baca Selengkapnya

Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

10 hari lalu

Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

Kemenparekraf angkat bicara soal video viral perusakan pohon sakura oleh WNI.

Baca Selengkapnya

8 Prospek Kerja Jurusan Pariwisata, Bisa Keliling Dunia

11 hari lalu

8 Prospek Kerja Jurusan Pariwisata, Bisa Keliling Dunia

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Pariwisata, di antaranya pemandu wisata, perhotelan, influencer, hingga staf kapal pesiar.

Baca Selengkapnya