Bos Garuda Indonesia Beberkan Alasan Pemutusan Kontrak 700 Karyawan
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Selasa, 27 Oktober 2020 12:20 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk melakukan pemutusan kontrak terhadap 700 karyawannya. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengkonfirmasi kabar tersebut.
“Perlu kiranya kami sampaikan bahwa pada dasarnya kebijakan yang diberlakukan adalah penyelesaian lebih awal masa kontrak kerja karyawan dengan status tenaga kerja kontrak,” ujar Irfan saat dihubungi pada Rabu, 27 Oktober 2020.
Sumber Tempo di lingkungan Garuda Indonesia mengatakan surat pemutusan kontrak dikirimkan sejak Senin sore, 26 Oktober 2020. Surat dilayangkan melalui email masing-masing pegawai.
Adapun Irfan menjelaskan, kebijakan tersebut mulai berlaku pada 1 November 2020. Status karyawan kontrak yang diputus adalah mereka yang sejak Mei 2020 menjalani kebijakan unpaid leave imbas turunnya demand layanan penerbangan pada masa pandemi. Melalui penyelesaian kontrak lebih awal tersebut, Irfan menjamin perusahaan akan memenuhi seluruh hak karyawan.
“Termasuk pembayaran di awal atas kewajiban perusahaan terhadap sisa masa kontrak karyawan,” tutur Irfan.
<!--more-->
Irfan mengakui kondisi saat ini menjadi tantangan yang berat bagi perseroan. Kebijakan tersebut, tutur dia, merupakan keputusan sulit setelah perusahaan melakukan berbagai upaya penyelamatan keberlangsungan usaha.
“Di luar perkiraan kami, kondisi pandemi ini memberikan dampak jangka panjang terhadap kinerja perusahaan,” ucapnya. Irfan pun menyampaikan terima kasih kepada karyawan yang terdampak kebijakan ini. Irfan berharap Garuda dapat melewati tantangan krisis ke depan.
Sebelumnya Staf khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Arya Sinulingga, mengatakan bahwa kementeriannya mempersilakan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. untuk mengambil kebijakan efisiensi di tengah pukulan wabah Covid-19. Pernyataan tersebut menanggapi langkah perseroan yang memangkas jumlah pilotnya dengan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) baru-baru ini.
"Kami serahkan kepada manajemen Garuda untuk menghitung dampak dari Corona, kosekuensi terhadap bisnisnya, termasuk efisiensi-efisiensi yang dilakukan supaya tetap bisa bertahan dan beroperasi," ujar Arya Sinulingga dalam konferensi video, Selasa, 2 Juni 2020.
Arya meyakini, manajemen Garuda pasti memiliki berbagai pilihan yang sulit dalam kondisi pandemi. Jadi, menurut dia, kebijakan itu pasti diambil dengan sudah melalui pertimbangan yang matang oleh manajemen.
FRANCISCA CHRISTY | CAESAR AKBAR
Baca: Garuda PHK Sejumlah Pilot, BUMN: Kami Serahkan kepada Manajemen