Bank Mandiri Sudah Restrukturisasi Kredit Rp 116,4 T per September 2020

Reporter

Bisnis.com

Senin, 26 Oktober 2020 14:20 WIB

Bank Mandiri terus bertransformasi dengan mengadopsi perkembangan teknologi digital guna meningkatkan kualitas produk dan layanan.

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sudah melakukan restrukturisasi kredit yang terkena dampak pandemi Covid-19 sebesar Rp116,4 triliun hingga 30 September 2020. Restrukturisasi tersebut menyasar 525.665 debitur.

Bank pelat merah ini mencatat realisasi restrukturisasi tersebut mencapai 15,5 persen dari total baki debet. Ke depan, emiten berkode saham BMRI ini memproyeksi ada 10 sampai 11 persen debitur yang telah mendapatkan restrukturisasi berpeluang tidak dapat bangkit kembali.

Lebih lanjut, dari total restrukturisasi kredit sebanyak Rp47,7 triliun atau 77 persen di antaranya merupakan sektor UMKM dengan jumlah 406.434 debitur. Sisanya, non UMKM dengan nilai baki debet Rp68,6 triliun ke 119.231 debitur.

Direktur Manajemen Risiko Ahmad Siddik Badruddin mengatakan debitur yang diproyeksi kemungkinan tidak dapat bangkit kembali akan diantisipasi pemburukan kualitas kreditnya. Pada 2021, jika benar-benar tidak bisa bangkit debitur tersebut kemungkinan akan downgrade menjadi kategori rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL).

"Karena tidak ada gunanya debitur yang sudah mati. Kami kan downgrade earlier sebelum POJK 11/2020 berakhir," kata Ahmad dalam paparan kinerja kuartal III 2020, Senin, 26 Oktober 2020.

Advertising
Advertising

Menurut dia, Bank Mandiri hingga saat ini masih menganalisis debitur-debitur restrukturisasi yang kemungkinan akan mendapatkan perpanjangan POJK 11/2020. Bank Mandiri memproyeksikan restrukturisasi kredit pada 2021 akan didominasi debitur eksisting yang mendapatkan perpanjangan.

Sementara itu, jumlah debitur restrukturisasi kredit baru diproyeksi tidak akan terlalu banyak. Hal tersebut seiring dengan asumsi penanganan Covid-19 yang akan lebih membaik.

"Ketika tenor selesai, apakah perlu diperpanjang dengan POJK 11, ya kan kami allow perpanjangan. Hemat kami, jumlah debitur yang mungkin diberikan restrukturisasi ke depannya tidak akan terlalu banyak, tidak akan signfikan," ujar Ahmad.

Baca juga: OJK Perpanjang Relaksasi Restrukturisasi Kredit Selama 1 Tahun

BISNIS.COM

Berita terkait

Wabup Kukar Rendi Solihin Dialog dengan Pelaku UMKM di Sanga-sanga

3 jam lalu

Wabup Kukar Rendi Solihin Dialog dengan Pelaku UMKM di Sanga-sanga

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar berkomitmen untuk terus membersamai pelaku UMKM

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Promosikan Keunggulan Livin' di London

4 jam lalu

Bank Mandiri Promosikan Keunggulan Livin' di London

Bank Mandiri memperkenalkan fitur bertajuk Livin' Around The World (LATW) dalam Seminar Gelora Mahasiswa (GEMA).

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House di Depok

9 jam lalu

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House di Depok

Presiden Jokowi mengharapkan pembukaan IDHT memperkuat ekosistem digital lokal.

Baca Selengkapnya

Vira Widiyasari Menjabat Sebagai Country Manager Visa Indonesia

1 hari lalu

Vira Widiyasari Menjabat Sebagai Country Manager Visa Indonesia

Vira akan memimpin inisiatif strategis dan bisnis Visa di Indonesia, termasuk mendorong strategi perluasan pasar Visa.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Imbau Nasabah Waspadai Modus Penipuan Berkedok Undian

1 hari lalu

Bank Mandiri Imbau Nasabah Waspadai Modus Penipuan Berkedok Undian

Bank Mandiri mengimbau kepada para nasabah untuk mewaspadai kejahatan pembobolan rekening dengan modus penipuan berkedok undian berhadiah yang mengatasnamakan Bank Mandiri.

Baca Selengkapnya

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

1 hari lalu

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

Presiden Jokowi nge-prank jurnalis yang sudah menuggu sekitar setengah jam untuk sesi wawancara cegat atau doorstop.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

1 hari lalu

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

Solo Great Sale 2024 (SGS 2024) diharapkan menjadi sarana para pelaku UMKM memasarkan produknya.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

2 hari lalu

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

Koalisi organisasi masyarakat sipil mendesak agar kalangan perbankan berhenti memberikan dukungan pendanaan energi kotor seperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tegaskan Aturan Sertifikasi Halal UMKM Berlaku per Oktober 2024: Kalau Enggak, Kapan Siapnya?

2 hari lalu

Zulhas Tegaskan Aturan Sertifikasi Halal UMKM Berlaku per Oktober 2024: Kalau Enggak, Kapan Siapnya?

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas meminta para pengusaha pangan untuk segera memenuhi standar sertifikasi halal hingga Oktober 2024.

Baca Selengkapnya