Mendes: Program Padat Karya Tunai Desa Serap 1,7 Juta Tenaga Kerja

Minggu, 25 Oktober 2020 04:30 WIB

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengatakan program Padat Karya Tunai Desa (PKTD) sangat efektif dalam menurunkan tingkat kemiskinan di desa. Dia menyebutkan program tersebut penyerapan 1.787.209 tenaga kerja.

"PKTD itu efektif sekali. Misalnya, kemiskinan desa itu data per Maret turun 0,03 persen. Itu berkat PKTD," kata Mendes Halim atau yang akrab disapa Gus Menteri kepada ANTARA melalui sambungan telepon, Jakarta, Jumat 23 Oktober 2020.

Ia mengatakan program tersebut telah berhasil membantu penyerapan tenaga kerja di desa sehingga jumlah warga yang kurang mampu karena tidak memiliki pekerjaan menjadi turun, bahkan di tengah pandemik COVID-19.

Berdasarkan data Kemendes PDTT per 22 Oktober 2020, penciptaan lapangan kerja yang diupayakan melalui program PKTD telah berhasil menyerap 1.787.209 warga desa yang terdiri dari 92 persen atau 1.649.888 pekerja laki-laki dan 8 persen atau 137.321 pekerja perempuan.

Dari total 1.787.209 pekerja yang telah terserap itu, 49 persen atau 880.731 orang di antaranya adalah pekerja yang berasal dari rumah tangga miskin (RTM), 22 persen atau 387.130 orang adalah warga desa yang sebelumnya pengangguran, 391.491 warga setengah menganggur dan 14.011 lainnya berasal dari kelompok marginal lain.

<!--more-->

Adapun Rp 8,78 triliun Dana Desa yang telah dialokasikan untuk program itu telah menghasilkan besaran upah bagi pekerja hingga Rp2,22 triliun dan besaran non-upah sebanyak Rp6,55 triliun.

Gus Menteri mengatakan bahwa berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2020, persentase pertambahan tingkat kemiskinan pada 2019-2020 tercatat minus 0,03 persen, lebih baik dibandingkan persentase tingkat kemiskinan di perkotaan yang bertambah 0,69 persen.

Pertambahan tingkat kemiskinan di desa yang lebih sedikit dan lebih baik dibandingkan tingkatnya di kota itu menunjukkan bahwa program PKTD telah berhasil membantu mengurangi jumlah warga miskin di desa.

Ke depan, program tersebut, kata Gus Menteri, akan terus diupayakan dengan memanfaatkan Rp26,6 triliun Dana Desa yang masih ada guna meningkatkan aktivitas ekonomi di desa dan lebih jauh untuk memulihkan ekonomi nasional yang terpuruk akibat pandemik COVID-19.

Baca: Apindo: UU Cipta Kerja Direspon Positif Investor Industri Padat Karya

Advertising
Advertising

Berita terkait

Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

2 hari lalu

Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

Keterampilan menguasai AI semakin dicari oleh perusahaan di skala global. Belum diimbangi skema pendidikan yang tepat.

Baca Selengkapnya

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

10 hari lalu

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

Pakar Unair mewanti-wanti regulator soal bahaya AI terhadap dunia kerja. AI bisa menyulitkan angkatan kerja baru, terutama yang memiliki skill rendah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

36 hari lalu

Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 27 Maret 2024 diawali oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya membuka banyak loker bagi WNI

Baca Selengkapnya

Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

37 hari lalu

Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya banyak membuka lowongan kerja bagi warga negara Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

40 hari lalu

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

Jerman sedang mengalami krisis tenaga kerja sehingga meminta anak muda magang menjadi sopir trem.

Baca Selengkapnya

Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

42 hari lalu

Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

Pertumbuhan ekonomi RI tidak diikuti penyerapan kerja yang optimal.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Cak Imin Saling Titip Salam, Halim Iskandar Sangkal PKB Terima Jatah Menteri dari Prabowo

45 hari lalu

Jokowi dan Cak Imin Saling Titip Salam, Halim Iskandar Sangkal PKB Terima Jatah Menteri dari Prabowo

Abdul Halim Iskandar membantah PKB telah menerima jatah kursi menteri di kabinet Prabowo Subianto-Gibran

Baca Selengkapnya

Abdul Halim PKB ke Istana, Sebut Tak Ada Permintaan Jokowi untuk Stop Hak Angket

46 hari lalu

Abdul Halim PKB ke Istana, Sebut Tak Ada Permintaan Jokowi untuk Stop Hak Angket

Politikus dari Partai Kebangkitan Bangsa sekaligus Kakak dari Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Abdul Halim Iskandar, mengatakan tidak ada permintaan dari Presiden Joko Widodo untuk menggulirkan hak angket kecurangan pemilu di DPR.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Dua Menteri PKB Menghadap Jokowi, Bicara soal Koalisi dan Pilkada DKI

46 hari lalu

Hari Ini Dua Menteri PKB Menghadap Jokowi, Bicara soal Koalisi dan Pilkada DKI

Dua menteri dari PKB menghadap Jokowi hari ini. Mereka bicara soal koalisi dan Pilkada DKI. Begini kata mereka.

Baca Selengkapnya

Tanding Ulang Kubu Prabowo Vs Cak Imin? Politikus yang Disinyalir Maju Pilkada 2024 Kontestasi Gubernur Jawa Timur

47 hari lalu

Tanding Ulang Kubu Prabowo Vs Cak Imin? Politikus yang Disinyalir Maju Pilkada 2024 Kontestasi Gubernur Jawa Timur

Ada nama Khofifah dan Abdul Halim Iskandar berpotensi maju dalam Pilkada 2024 kontetasi Gubernur Jawa Timur. Tanding ulang kubu Prabowo Vs Cak Imin?

Baca Selengkapnya