Merger Bank Syariah BUMN, Ma'ruf Amin: Langkah Besar Perkuat Keuangan Syariah RI
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Sabtu, 24 Oktober 2020 12:57 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan pengembangan industri keuangan syariah menjadi salah satu fokus pemerintah. Untuk itu, pemerintah segera menggabungkan tiga bank syariah milik Himbara, yaitu Bank Syariah Mandiri, BRI Syariah, dan BNI Syariah.
"Itu salah satu langkah besar dalam rangka memperkuat kelembagaan keuangan syariah di dalam negeri dan dalam rangka meningkatkan partisipasi Indonesia dalam perekonomian syariah global," ujar dia dalam webinar, Sabtu, 24 Oktober 2020.
Ma'ruf mengatakan proses merger bank syariah BUMN itu kini telah dimulai dengan penandatanganan Conditional Merger Agreement (CMA)."Dengan demikian diharapkan bank syariah baru itu akan beroperasi penuh pada Februari 2021."
Dengan bergabungnya tiga Bank Syariah tersebut, tutur Ma'ruf, maka Bank syariah yang baru akan memiliki aset sekitar Rp 225 triliun dengan 1.200 kantor cabang di seluruh Indonesia. "Diperkirakan pada tahun 2025 asetnya menjadi Rp 390 triliun sehingga mampu bersaing secara kompetitif di tingkat gobal," ujar dia.
<!--more-->
Sebelumnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menggenggam saham terbesar atas merger tiga bank syariah perusahaan BUMN. Komposisi kepemilikan saham Mandiri mencapai 51,2 persen.
Sedangkan dua bank lainnya yang termasuk dalam agenda penggabungan, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Negara Indonesia (BNI), masing-masing mengantongi 17,4 persen dan 25 persen saham. Sementara itu, 2 persen saham digenggam oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BRI Saham Syariah dan 4,4 persen milik publik.
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan telah mempublikasikan detail rencana merger tiga bank syariah nasional yang meliputi Mandiri Syariah, BRI Syariah, dan BNI Syariah. “Integrasi ini lebih dari sekadar corporate action. Mengawal dan membesarkan bank syariah terbesar di negeri ini sesungguhnya adalah amanah yang besar,” katanya dalam keterangan tertulis, Rabu, 21 Oktober 2020.
Bank Hasil Penggabungan secara resmi akan beroperasi pada Februari 2021. Bank ini akan tetap menjadi perusahaan terbuka dan tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan ticker code BRIS.
CAESAR AKBAR | FRANCISCA CHRISTY
Baca: Merger Bank Syariah Diberi Nama Bank Amanah?