Epidemiolog: Bukan PSBB yang Lumpuhkan Ekonomi, tapi...

Reporter

Caesar Akbar

Sabtu, 24 Oktober 2020 06:35 WIB

Ahli epidemiolog Universitas Indonesia, Pandu Riono. Foto: staff.ui.ac.id

TEMPO.CO, Jakarta - Ahli Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Pandu Riono menilai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) bukan penyebab lumpuhnya ekonomi saat ini.

"Yang terpenting adalah, disangkanya PSBB melumpuhkan ekonomi. Padahal bukan PSBB-nya yang lumpuhkan ekonomi. Yang lumpuhkan ekonomi adalah pandemi yang belum terkendali," ujar Pandu dalam webinar yang digelar Bappenas, Jumat, 23 Oktober 2020.

Menurut dia, jika pandemi bisa terkendali, pemulihan ekonomi juga bakal berjalan lancar. Ia mengatakan sebelum pandemi terkendali, masyarakat kelas menengah juga belum mau membelanjakan uangnya.

"Jadi ekonomi belum bergerak karena spending masih rendah. Itu dari studi yang sudah dilakukan teman-teman ekonomi dan ilmu sosial. Jadi jangan PSBB yang dianggap mematikan ekonomi," kata Pandu.

Pandu mengatakan PSBB adalah solusi jangka pendek untuk menurunkan kasus, serta melakukan pengetatan pengawasan atau surveillance, dan menggalakkan perilaku 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Saat ini, menurut Pandu, pemerintah sudah melakukan pengawasan, namun perlu diperkuat. Begitu pula dengan pengujian dan pelacakannya, serta penerapan 3M di masyarakat.
<!--more-->
"Jadi sebenarnya PSBB tidak perlu diketatkan lagi, sudah mulai dilonggarkan lagi pelan-pelan. Tapi harus pelan-pelan tetap. Nantinya pemerintah juga bisa mencabut kedaruratan masyarakat," ujar Pandu.

Dalam kesempatan itu Pandu menyampaikan bahwa vaksin adalah solusi jangka panjang dari permasalahan Covid-19. "Karena penyakit ini kan tidak bisa diselesaikan dengan vaksin. Penyakit ini bisa menjadi endemi, bukan pandemi."

Advertising
Advertising

ia mengatakan hal yang terpenting bukan mengakhiri Covid-19, melainkan untuk mengendalikannya agar tidak lagi menjadi masalah di kemudian hari. Sehingga, nantinya penyakit tersebut akan sama seperti penyakit lainnya, yang meskipun terjadi penularan, tetap bisa dikendalikan.

Nantinya, ketika penyakit tersebut bisa dikendalikan dan sistem kesehatan sudah siap, kegiatan juga bisa kembali dilakukan. "Tapi syaratnya tadi, surveilance kuat, lalu penduduk yang melakukan 3M betul-betul patuh. Harus di atas 85 persen," kata Pandu.

Untuk itu, pemerintah pun, menurut Pandu, mesti terus melakukan komunikasi publik untuk mengkampanyekan perubahan perilaku. Di samping itu, pemerintah juga harus membuat rencana pembangunan di era pandemi yang belum selesai.

"Jadi peran Bappenas menjadi penting ini untuk membuat perencanaan pembangunan Indonesia di era pandemi yang belum selesai. Kan ini belum selesai. Anggap saja 4 tahun, jadi di periode kedua Pak Jokowi harus disiapkan tahun ke dua ngapain, seterusnya ngapain," tutur Pandu.

Pandu mengingatkan bahwa perencanaan yang baik menjadi penting. Apalagi, ke depannya, vaksinasi butuh sistem kesehatan publik yang andal. ia pun meminta pemerintah tidak tergesa-gesa dalam menangani pandemi ini. "Puskesmas, rumah sakit, rantai dingin, tenaga vaksinator dan lainnya yang harus dipersiapkan dengan baik dalam waktu panjang."

CAESAR AKBAR

Baca juga: Epidemiolog Ingatkan Risiko Pemerintah Jika Longgarkan PSBB Jakarta

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

7 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

8 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Modus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah

11 hari lalu

Modus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah

Kasus kawin kontrak kembali mengemuka. Berikut modus-modus kawin kontrak, termasuk soal mahar jutaan rupiah.

Baca Selengkapnya

Rapat Dewan Gubernur BI Akan Turut Evaluasi Perkembangan Ekonomi Global

11 hari lalu

Rapat Dewan Gubernur BI Akan Turut Evaluasi Perkembangan Ekonomi Global

Asisten Gubernur BI Erwin Haryono mengatakan dalam Rapat Dewan Gubernur Bulanan di antaranya akan membahas perkembangan ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Apa Kata Pengamat Ekonomi jika Konflik Iran-Israel Berlanjut bagi Indonesia?

14 hari lalu

Apa Kata Pengamat Ekonomi jika Konflik Iran-Israel Berlanjut bagi Indonesia?

Konflik Iran-Israel menjadi sorotan sejumlah pengamat ekonomi di Tanah Air. Apa dampaknya bagi Indonesia menurut mereka?

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

16 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya

Ini Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi usai Serangan Iran ke Israel

16 hari lalu

Ini Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi usai Serangan Iran ke Israel

Perkembangan situasi ekonomi dan keuangan global dan tensi geopolitik yang sangat tinggi bergerak cepat dan dinamis.

Baca Selengkapnya

Terkini: Sri Mulyani Adakan Rapat di Tengah Konflik Iran dan Israel, Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

17 hari lalu

Terkini: Sri Mulyani Adakan Rapat di Tengah Konflik Iran dan Israel, Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengadakan rapat bersama Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara serta jajaran eselon I Kemenkeu.

Baca Selengkapnya

Ekonom Mari Elka Pangestu Sebut Serangan Iran ke Israel Pengaruhi Ekonomi Dunia, termasuk Indonesia

17 hari lalu

Ekonom Mari Elka Pangestu Sebut Serangan Iran ke Israel Pengaruhi Ekonomi Dunia, termasuk Indonesia

Ekonom Mari Elka Pangestu buka suara soal serangan Iran ke Israel yang nantinya bakal berdampak ke perekonomian dunia termasuk Indonesia. Hal itu akan berpengaruh terhadap terjadinya inflasi.

Baca Selengkapnya