BKPM Sebut Realisasi Investasi di Pulau Jawa Turun, Kenapa?
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Jumat, 23 Oktober 2020 16:21 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan realisasi investasi kuartal III di pulau Jawa turun 12 persen ketimbang periode yang sama tahun lalu. Pada triwulan III 2020, realisasi investasi di Jawa adalah sebesar Rp 98,6 triliun atau 47,2 persen dari total realisasi investasi.
"Kalau di Jawa terjadi penurunan kurang lebih 12 persen year on year. Jadi ini bagus sekali, ada ekspansi di luar Jawa," ujar Bahlil dalam konferensi pers, Jumat, 23 Oktober 2020.
Berbeda dengan realisasi di pulau Jawa, investasi di luar Jawa justru tercatat naik 17,9 persen pada kuartal III 2020 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pada triwulan III 2020, realisasi investasi di luar Jawa mencapai Rp 110,4 triliun atau 52,8 persen dari total investasi.
Kondisi ini, kata Bahlil, menunjukkan bahwa para investor dalam menempatkan investasinya tidak lagi hanya fokus di Pulau Jawa tapi sudah terjadi juga di luar pulau Jawa.
"Seperti saya katakan di awal-awal tahun bahwa pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintahan Jokowi-JK dalam waktu lima tahun kemarin sekarang sudah mulai dampaknya. Karena syarat mutlak untuk investor mau masuk itu ketika infrastrukturnya bagus logistikya bagus kemudian bahan bakunya ada," ujar Bahlil.
<!--more-->
Pada triwulan III, realisasi investasi di Tanah Air mencapai Rp 209 triliun. Secara kuartal ke kuartal, Bahlil mengatakan realisasi investasi tersebut naik 8,9 persen. Sementara, apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, capaian kuartal III 2020 naik 1,6 persen.
"Capaian ini sudah mencapai kurang lebih sekitar 74,8 persen dari target," tutur Bahlil.
Apabila dirinci, realisasi Rp 209 triliun tersebut terdiri atas penanaman modal asing Rp 106,1 triliun dan penanaman modal dalam negeri Rp 102,9 triliun. Sehingga, kalau dipersenkan angkanya menjadi 50,8 persen PMA dan 49,2 persen PMDN.
Dengan naiknya investasi pada kuartal III 2020, Bahlil meyakini bahwa masa kritis akibat dampak pandemi di Tanah Air sudah lewat. "Masa kritis realisasi investasi kita di 2020 pada era pandemi Covid-19 itu sudah terlewatkan, kritis kita itu di kuartal ke-2 di mana realisasi investasi kita hanya Rp 190 triliun," ujar Bahlil.
Baca: BKPM: Masa Kritis Realisasi Investasi pada Era Pandemi Covid-19 Sudah Lewat
CAESAR AKBAR