PUPR Ajukan 9 Proyek Jalan Tol Ini Masuk dalam Daftar PSN
Reporter
Yohanes Paskalis
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Kamis, 22 Oktober 2020 03:16 WIB
TEMPO.CO, Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengajukan sembilan proyek jalan tol ke dalam daftar terbaru proyek strategis nasional (PSN) yang akan disahkan dalam waktu dekat. Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR, Danang Parikesit, mengatakan ruas yang akan diprioritaskan negara itu sudah diseleksi secara ketat agar memenuhi sejumlah kriteria utama.
“Dianggap paling strategis dalam hal pertumbuhan ekonomi, pemerataan kesejahteraan, serta pembangunan di daerah,” ucapnya kepada Tempo, Rabu 21 Oktober 2020.
Dari total 64 ruas tol yang pernah masuk daftar PSN pemerintah, tercatat ada 14 ruas yang sudah beroperasi penuh dan 10 ruas yang sudah beroperasi sebagian. Ada juga 26 ruas yang masih berkutat dalam tahap konstruksi dan pengadaan lahan, serta 14 ruas yang masih dalam perencanaan.
Kementerian kini menyodorkan sembilan proyek baru, terdiri dari empat usulan pengembangan ruas yang sebelumnya masuk daftar PSN, serta lima usulan proyek tol baru. Lima proyek baru yang panjang totalnya mencapai 407,4 kilometer, antara lain Tol Gedebage – Tasikmalaya – Cilacap, Tol Akses Pelabuhan Patimban, Tol Pelabuhan Semarang (Semarang Harbour), Tol Maros – Sungguminasa – Takalar, serta Tol Samarinda – Bontang.
Adapun empat proyek lain merupakan ekspansi PSN yang sudah terdaftar, seperti Tol Ngawi – Kertosono – Kediri, Tol Bogor Ring Road, Tol Depok – Antasari, serta Tol Solo – Yogyakarta – Bandara Kulon Progo.
<!--more-->
Danang memastikan lembaganya sudah memastikan sembilan proyek tersebut memenuhi syarat PSN yang ditetapkan Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP). “Kriteria operasionalnya adalah harus memiliki kajian pra studi kelayakan (FS), dan bernilai di atas Rp 100 miliar,” katanya.
Daftar proyek negara pun diwajibkan memenuhi kriteria dasar, yaitu harus sesuai rencana pembangunan jangka menengah dan rencana tata ruang, baik di lingkup nasional maupun daerah. Ada juga kriteria strategis, seperti berkontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB), membantu penyerapan tenaga kerja, serta menyeimbangkan pembangunan Indonesia kawasan timur dan barat.
Koordinator Kepala Project Management Office KPPIP, Yudi Adhi Purnama, mengatakan komitenya terus meninjau agar studi kelayakan, perizinan, dan permodalan setiap PSN berjalan sesuai kerangka waktu yang sudah direncanakan. Terlebih, PSN baru ditargetkan sudah kelar selambatnya pada 2024.
“Kami dan instansi pelaksana proyek harus menyingkirkan potensi debottlenecking (proyek tersendat),” ucapnya. “Koordinasinya bisa dengan pihak manapun tergantung jenis permasalahan.”
Dia membenarkan proyek yang tak lagi memenuhi kriteria bisa dicoret dari daftar PSN. Contohnya Jalan Tol Palembang – Tanjung Apia-api sepanjang 70 kilometer yang menjadi bagian dari mega proyek Tol Trans Sumatera. Merujuk catatan komite, proyek senilai Rp 14,2 triliun itu seharusnya dibangun untuk menyokong pelabuhan dan kawasan ekonomi khusus (KEK) di Tanjung Api-api, Sumatera Selatan.
<!--more-->
Namun, perencanaan kedua proyek infrstruktur itu belum juga jelas, sehingga tujuan pembangunan tol menjadi abu-abu. “Meski tidak masuk PSN bisa saja menjadi lewat major project Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional,” ucapnya.
Sekretaris Perusahaan PT Waskita Toll Road (WTR), Alex Siwu, mengatakan mayoritas proyek infratstruktur yang dikerjakan perusahaan induknya, PT Waskita Karya (persero) Tbk, merupakan PSN. Namun, dari usulan PSN baru, andil WTR hanya ada pada proyek ekspansi ruas Depok – Antasari, dari yang hanya 21 kilometer menjadi 27,9 kilometer. “Sebagian besar lahan PSN yang kami pegang milik Pemerintah, jadi kami hanya pemilik konsesi dengan periode tertentu,” ucapnya, kemarin.
Adapun Sekretaris PT Wijaya Karya (persero) Tbk, Mahendra Wijaya, mengatakan entitasnya sedang mengebut tiga ruas dalam daftar PSN, yaitu Serang – Panimbang, Kunciran – Cengkareng, dan Padang – Pekabaru. “Sama seperti semua proyek lain, kami pastikan berjalan sesuai kontraknya,” kata dia.
Baca juga: Proyek 6 Tol Dalam Kota Berlanjut, PUPR Klaim Hubungan dengan Anies Baik
FAJAR PEBRIANTO | YOHANES PASKALIS