Sri Mulyani Klaim RI Lebih Mudah Dapat Utang di Pasar Obligasi Internasional

Senin, 19 Oktober 2020 16:19 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani membacakan pandangan akhir Pemerintah atas RUU tentang APBN saat rapat paripurna ke-6 masa persidangan I tahun sidang 2020-2021 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa, 29 September 2020. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Tak sedikit negara kini beramai-ramai mencari utang atau mengakses sumber pembiayaan baru di pasar obligasi internasional untuk menghadapi pandemi Covid-19. Tapi saat beberapa beberapa negara lain kesulitan mengaksesnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Indonesia tetap bisa meraih utang baru dan dipercaya investor global.

Sebab, kata dia, Indonesia selama ini sudah memiliki reputasi dan kredibilitas dalam pengelolaan anggaran secara transparan. Sehingga, investor dan lembaga rating bisa mengakses resiko dengan lebih mudah.

"Buahnya terjadi saat sekarang ini. Dalam kondisi yang sangat luar biasa, Indonesia masih bisa meng-establish financing," kata Sri Mulyani dalam acara Capital Market Summit and Expo pada Senin, 19 Oktober 2020.

Sebelumnya, Sri Mulyani mengatakan bahwa kenaikan utang terjadi di banyak negara di tengah pandemi ini. Kenaikan terjadi karena semua negara memperlebar defisit anggaran mereka, sehingga membutuhkan sumber pembiayaan baru.

Akan tetapi, kata dia, banyak negara yang sedang menghadapi krisis Covid-19, justru tidak bisa mendapatkan seperti yang diperoleh Indonesia. Contohnya adalah Brasil dan Turki. "Mereka tidak dalam posisi yang sangat mudah untuk mengakses kondisi internasional yang sedang low interest rate," ujarnya.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengatakan bahwa saat ini suku bunga global memang sedang luar biasa rendahnya dan Indonesia sudah bersiasat memanfaatkan kondisi tersebut. Juli 2020, Indonesia sudah menerbitkan Green Sukuk.

"Ini the lowest ever, suku bunganya paling rendah dalam lima tahun terakhir," kata Sri Mulyani. Hasilnya, Indonesia meraup US$ 3 miliar.

Masih di bulan yang sama, Indonesia juga menerbitkan Samurai Bond dengan denominasi yen Jepang. Indonesia meraup 100 miliar Yen. Tapi upaya melakukan diversifikasi di pasar obligasi ini belum selesai.

Selanjutnya, Indonesia juga menyiapkan lagi surat utang dengan denominasi Euro. Sebab, kata Sri Mulyani, suku bunga di Eropa sudah berada di zona 0 persen atau negatif. "Oleh karena itu, kami bisa sangat kompetitif," kata Sri Mulyani.

Di saat yang bersamaan, Indonesia juga melakukan re-financing atas utang di masa lalu yang memiliki suku bunga tinggi. "Kami membeli kembali untuk re-issue dengan suku bunga yang lebih rendah," kata dia.

Baca: Di Depan Bos IMF, Sri Mulyani Sebut Omnibus Law Bisa Gairahkan Iklim Investasi

Berita terkait

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

1 jam lalu

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia sedang memfinalisasi paket pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap batu bara atau PLTU

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

1 jam lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

1 hari lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

1 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

4 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

4 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya