Pemerintah Serap Lelang Sukuk Rp 11,9 Triliun

Reporter

Antara

Selasa, 13 Oktober 2020 22:45 WIB

Direktur Jenderal Pengelolaan dan Pembiayaan Risiko Kementerian Keuanan Luky Alfirman saat meluncurkan surat utang berharga negara (SBN) syariah seri Sukuk Tabungn ST-003 di Restoran Bunga Rampai, Jakarta Pusat, Jumat 1 Februari 2019. TEMPO/Dias Prasongko

TEMPO.CO, Jakarta -- Pemerintah menyerap dana Rp 11,9 triliun dari lelang lima seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara dengan total penawaran yang masuk sebesar Rp 25,85 triliun.

Keterangan pers dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan yang diterima di Jakarta, Selasa, 13 Oktober 2020, menyebutkan hasil lelang sukuk ini memenuhi target indikatif Rp10 triliun.

Jumlah dimenangkan untuk seri SPNS14042021 sebesar Rp 2,2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 3,1321 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 14 April 2021 ini mencapai Rp 4,9 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 3,09 persen dan tertinggi 4,5 persen.

Jumlah dimenangkan untuk seri PBS027 sebesar Rp 1,6 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 4,56409 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Mei 2023 ini mencapai Rp 2,7 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 4,53 persen dan tertinggi 5,25 persen.

Untuk seri PBS026, jumlah dimenangkan mencapai Rp 2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,34241 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2024 ini mencapai Rp 2,9 triliun, dengan imbal hasil terendah masuk 5,28 persen dan tertinggi 5,75 persen.

Untuk seri PBS025, jumlah dimenangkan mencapai Rp 3,75 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,09375 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Mei 2033 ini mencapai Rp 8,12 triliun, dengan imbal hasil terendah masuk 7,09 persen dan tertinggi 8,125 persen.

Untuk seri PBS028, jumlah dimenangkan mencapai Rp 2,35 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,47673 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2046 ini mencapai Rp 7,15 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 7,43 persen dan tertinggi 7,68 persen.

Sebelumnya, pada 29 September 2020, pemerintah menyerap dana Rp 6,4 triliun dari lelang enam seri sukuk negara dengan total penawaran yang masuk sebesar Rp19,85 triliun.

Melalui lelang sukuk tambahan, pada Rabu (30/9), pemerintah juga menyerap dana Rp 5,6 triliun dari lelang empat seri sukuk negara dengan total penawaran yang masuk Rp 6,27 triliun.

Sementara itu, melalui private placement kepada Bank Indonesia, pemerintah pada Kamis (8/10) menyerap dana Rp 46,2 triliun dari penerbitan empat seri Surat Utang Negara (SUN).

ANTARA

Berita terkait

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

1 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

6 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

7 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

8 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

28 hari lalu

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

39 hari lalu

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

Museum Layang-Layang Indonesia memperingati 21 tahun eksistensinya mengabadikan kebudayaan layangan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

48 hari lalu

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

Kemenkeu memastikan aspirasi masyarakat tentang bea cukai produk impor yang merupakan barang bawaan bakal dipertimbangkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

51 hari lalu

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

KPK menyerahkan barang rampasan negara hasil perkara tindak pidana korupsi kepada enam instansi pemerintah.

Baca Selengkapnya

BSI Hadirkan Program Bundling Investasi Sukuk dan Kepemilikan Emas

54 hari lalu

BSI Hadirkan Program Bundling Investasi Sukuk dan Kepemilikan Emas

Imbal hasil Sukuk Seri SR020 dapat digunakan untuk program BSI Cicil Emas.

Baca Selengkapnya

Apa Itu SPT Tahunan?

55 hari lalu

Apa Itu SPT Tahunan?

SPT Tahunan adalah surat yang digunakan WP untuk melaporkan perhitungan atau pembayaran pajak, objek pajak, bukan objek pajak, harta, dan kewajiban.

Baca Selengkapnya