TEMPO Interaktif, Jakarta: Ketua Bidang Regulasi Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Franky Sibarani, mengatakan pihaknya menunggu konfirmasi resmi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Vietnam terkait isu produk Khong Guan dari Indonesia mengandung melamin.
Sejumlah media massa di Vietnam memberitakan bahwa Kementerian Kesehatan Vietnam menemukan sejumlah produk makanan dan minuman dari Cina, Thailand, Indonesia dan Malaysia mengandung melamin.
Di antara produk itu adalah produk susu dari YiLi (China), biskuit Khong Guan dari Indonesia dan Malaysia, dan biskuit Khian Gian. Pemberitaan itu terdapat di situs vietnamnet.vn, www.nhandan.com.vn, serta www.thanhniennews.com.
Franky mengatakan pemberitaan itu masih simpang siur. "Belum ada konfirmasi resmi dari Badan Pengawas dan Obat Vietnam," ujarnya di Departemen Perindustrian, Jakarta, Kamis (9/10).
Franky mengatakan pihaknya telah mengkonfirmasi kepada Khong Guan Indonesia. Dari hasil konfirmasi, Khong Guan Indonesia menyatakan telah menghentikan ekspor ke Vietnam sejak setahun yang lalu. Perusahaan biskuit itu juga mengimpor susu dari Selandia Baru, Australia, Eropa dan lokal. "Sekarang (Khong Guan) sudah tidak eskpor ke Vietnam lagi," katanya.
Menurutnya, Kong Ghuan ada dua, dari luar negeri dan Indonesia. Khong Guan di luar negeri milik orang Singapura dengan pabrik di Thailand dan Malaysia. Sementara yang diisukan bermelamin yang berasal dari Indonesia.
"Kami masih tunggu kabar dari KBRI mengenai kasus ini," ujar Franky.
Melalui jejaring sosial petisi online, www.change.org, remaja itu berhasil mengumpulkan tanda tangan sekitar 200 ribu orang untuk menghilangkan bahan BVO.
Sejumlah makanan ringan jenis permen dan minuman seperti Simon Coin, Hand Jelly, Jelly Buah, dan Madu Stik ini diketahui tak layak konsumsi karena kemasanya banyak rusak.
"Di saat seperti sekarang ini (Imlek) kan peredaran semakin banyak, BPOM pusat pasti akan membantu daerah untuk melakukan pengawasan di lapangan,"katanya.
Skandal Melamin di Cina, Satu Orang Divonis Hukuman Mati
22 Januari 2009
Skandal Melamin di Cina, Satu Orang Divonis Hukuman Mati
Pengadilan di Cina memvonis hukuman mati terhadap seorang pria yang dianggap bersalah membahayakan kesehatan masyarakat terkait skandal susu yang terkontaminasi melamin.
Hanya 30 Detik Untuk Mengetahui Melamin di Dalam Susu
20 Januari 2009
Hanya 30 Detik Untuk Mengetahui Melamin di Dalam Susu
Peneliti Swiss berhasil mengembangkan teknik lebih cepat untuk mendeteksi produk minuman susu yang mengandung melamin. Sebelumnya butuh waktu 20 sampai 60 menit untuk mendeteksinya.
Santunan Rp 320 Juta Untuk Bayi yang Meninggal Karena Susu Melamin
16 Januari 2009
Santunan Rp 320 Juta Untuk Bayi yang Meninggal Karena Susu Melamin
Sanlu dan perusahaan lainnya menawarkan kompensasi 200 ribu Yuan atau sekitar Rp 320 juta untuk keluarga yang anak meninggal, 30 ribu Yuan untuk anak yang sakit parah, dan 2.000 Yuan untuk yang sakit ringan.