Gara-gara Pandemi, Potensi Penerimaan Pajak Hilang Rp 500 T

Reporter

Caesar Akbar

Editor

Rahma Tri

Selasa, 6 Oktober 2020 16:34 WIB

Aktivitas pelayanan pajak di kantor wilayah Direktorat Jenderal Pajak Wajib Pajak Besar kawasan Sudirman, Jakarta, Selasa, 25 Agustus 2020. Sri Mulyani mengatakan bahwa realisasinya hanya Rp601,9 triliun atau 50,2 persen dari target Rp1.198,8 triliun sesuai Perpres 72/2020. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara memperkirakan potensi penerimaan pajak sebesar Rp 500 triliun tidak akan terkumpul akibat dampak pandemi Covid-19. "Penerimaan pajak kita perkirakan Rp 500 triliun tidak akan terkumpul," ujar Suahasil dalam acara daring, Selasa, 6 Oktober 2020.

Ia mengatakan, dalam kondisi perekonomian yang turun, perusahaan tidak akan membayar pajak. Di sisi lain, pemerintah juga memberikan seperangkat insentif pajak untuk masyarakat. "Rp 500 triliun kami perkirakan dari anggaran tahun ini tidak akan kami terima," tutur dia.

Kendati penerimaan pajak bakal turun dari target, Suahasil mengatakan pemerintah tidak bisa menurunkan belanja. Pasalnya, dalam situasi seperti saat ini belanja pemerintah menjadi salah satu andalan untuk menopang pertumbuhan ekonomi. Karena itulah pemerintah jor-joran menggenjot belanja sekitar Rp 200 triliun pada tahun ini. Di samping juga melakukan realokasi di dalam pagu yang ada.

"Kalau penerimaan turun Rp 500 triliun, belanja naik Rp 200 triliun maka kita memerlukan defisit naik. Dari sekitar Rp 300 triliun, naik Rp 700 triliun menjadi sekitar Rp 1.000 triliun. Dengan demikian kita akan defisit hingga 6,3 persen dari PDB," ujar Suahasil.

Dengan defisit tersebut, Suahasil mengatakan Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dari beberapa negara lain. Pada kuartal II, Suahasil menyebut kontraksi 5,3 persen pada ekonomi Indonesia masih lebih baik dari negara tetangga, misalnya Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand yang ekonominya terkontraksi belasan persen.

Advertising
Advertising

"Kita berharap di kuartal III ada pemulihan ekonomi dan kemudian nantinya pertumbuhan mungkin masih kontraksi tapi lebih rendah dibandingkan 5,3 persen. Kita tunggu angka BPS. sampai kuartal IV kita akan tetap support perekonomian supaya dapat maksima," tutur Suahasil.

Baca juga: Kemenkeu Belum Putuskan Pembebasan Pajak Kendaraan Bermotor

Berita terkait

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

19 jam lalu

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

Doomscrolling mengacu pada kebiasaan terus-menerus menelusuri berita buruk atau negatif di media sosial atau internet, sering untuk waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

2 hari lalu

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

2 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

2 hari lalu

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Baca Selengkapnya

Panduan Menghitung Bea Masuk Barang Bawaan dari Luar Negeri, Pelancong Harus Tahu

2 hari lalu

Panduan Menghitung Bea Masuk Barang Bawaan dari Luar Negeri, Pelancong Harus Tahu

Jumlah barang bawaan penumpang tidak dibatasi, hanya saja harus membayar bea masuk jika nilainya melebihi batas keringanan USD500.

Baca Selengkapnya

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

2 hari lalu

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

Untuk jadi negara maju Airlangga sebut pemerintah memproyeksikan ekonomi harus di atas 5 persen

Baca Selengkapnya

Bobby Nasution Segel Mal Centre Point Karena Menunggak Pajak Rp 250 Miliar

3 hari lalu

Bobby Nasution Segel Mal Centre Point Karena Menunggak Pajak Rp 250 Miliar

Wali Kota Medan Bobby Nasution menyegel Mal Centre Point karena menunggak pajak Rp 250 Miliar sejak 2011 lalu.

Baca Selengkapnya

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

3 hari lalu

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

Prabowo mengatakan Indonesia bisa dengan mudah mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen dalam 2-3 tahun mendatang.

Baca Selengkapnya

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

3 hari lalu

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

BPS menyebut nilai ekspor komoditas nikel dan barang daripadanya mengalami kenaikan sebesar US$ 210,6 juta atau 45,85 persen pada April 2024.

Baca Selengkapnya

Chatib Basri Sebut Dampak Konflik Timur Tengah Bisa Timbulkan Defisit APBN Tembus Rp 300 Triliun

4 hari lalu

Chatib Basri Sebut Dampak Konflik Timur Tengah Bisa Timbulkan Defisit APBN Tembus Rp 300 Triliun

Chatib Basri menilai konflik yang terus-menerus di Timur Tengah berpotensi membuat defisit APBN hingga Rp 300 triliun.

Baca Selengkapnya