Pewartafoto tengah mengambil gambar usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT. Wijaya Karya (WIKA) di Kantor Pusat Wijaya Karya, Jakarta, 17 Maret 2017. RUPS tersebut menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 303,55 miliar atau sebesar 30% dari laba bersih Perseroan tahun buku 2016. Tempo/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Emiten konstruksi, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., sedang menyiapkan penerbitan surat utang mencapai Rp5 triliun sebagai upaya perseroan merefinancing obligasi jatuh tempo.
Direktur Keuangan Wijaya Karya Ade Wahyu mengatakan bahwa perseroan akan menerbitkan penawaran umum berkelanjutan obligasi dan sukuk dengan target nilai mencapai Rp5 triliun yang akan dilakukan dalam dua tahap.
“Penerbitan PUB Obligasi dan Sukuk akan dilakukan dalam dua tahap, tahap pertama ditargetkan pada kuartal IV/2020 dan tahap kedua pada kuartal 1/2021,” ujar Ade Wahyu kepada Bisnis, Rabu 30 September 2020.
Ade menjelaskan penerbitan surat utang tersebut dalam rangka upaya perseroan untuk refinancing global komodo bonds perseroan yang akan jatuh tempo pada Januari 2021 sebesar Rp5,4 triliun.
Tidak hanya itu, sebagian hasil penggalangan dana tersebut rencananya juga akan digunakan emiten berkode efek WIKA itu untuk modal kerja perseroan.
Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia
24 hari lalu
Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia
Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.