Anggaran Kesehatan untuk Penanganan Covid Baru Terserap 24,9 Persen
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Rabu, 30 September 2020 17:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta – Anggaran kesehatan dalam pos penanganan Covid-19 per September 2020 baru terserap 24,9 persen atau Rp 21,79 triliun dari total pagu Rp 87,55 triliun.
“Untuk beberapa highlight seperti insentif tenaga kesehatan pusat dan daerah sudah keluar, santunan kematian tenaga kesehatan sudah keluar, belanja penanganan Covid-19 sudah keeluar, bantuan iuran JKN dan insentif perpajakan sudah keluar,” ujar Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Rabu, 30 September 2020.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan serta Satgas Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), total insentif tenaga kesehatan pusat dan daerah yang telah terealisasi ialah sebesar Rp 3,1 triliun. Kemudian, santunan kematian untuk 96 tenaga kesehatan terserap Rp 29 miliar.
Selanjutnya dana Gugus Tugas Covid-19 terealisasi Rp 3,22 triliun. Belanja penanganan Covid-19 terserap Rp 11,67 triliun. Lalu, bantuan iuran JKN terserap Rp 1,19 triliun untuk 35,9 juta peserta. Terakhir, insentif perpajakan kesehatan terealisasi Rp 2,58 triliun.
Suahasil mengatakan penyerapan anggaran kesehatan pada akhir September meningkat signifikan dibandingkan dengan semester I 2020. Pada akhir Juni lalu, penyerapan anggaran kesehatan baru mencapai Rp 4,96 triliun.
<!--more-->
Kemudian pada Juli 2020 sebesar Rp 7,07 triliun; Agustus Rp 13,97 triliun; dan September 21,79 triliun. Dengan demikian, serapan anggaran per September naik 65,4 persen dari Juni 2020.
Menurut Suahasil, pagu anggaran penanganan kesehatan juga akan dialokasikan untuk vaksin yang digadang-gadang bakal tersedia pada akhir tahun. “Kalau betul-betul bisa dilaksanakan tahun ini, kita menyiapkan anggaran untuk itu (vaksin) dan akan dilakukan (imunisasi),” tuturnya.
Namun, Suahasil menyebut tantangan imunisasi vaksin bukan hanya perihal pembeliannya. Melainkan juga distribusinya ke seluruh wilayah Indonesia. “Ini jadi pekerjaan lintas sektoral,” ucapnya.
Baca juga: Sri Mulyani: 971 Puskesmas dan 559 RS Rujukan Bakal Direhabilitasi
FRANCISCA CHRISTY ROSANA