TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pemerintah menganggarkan belanja kesehatan 2021 sebesar Rp 169,7 triliun atau 6,9 persen PDB. Salah satu 10 prioritas bidang kesehatan tahun depan adalah perbaikan fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit.
"Ada 971 gedung puskesmas yang akan direhab dan ditingkatkan," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa, 29 September 2020.
Selain itu, pembangunan dan rehabilitasi juga akan dilakukan di 559 rumah sakit rujukan. Tapi, Sri Mulyani belum merinci kebutuhan anggaran untuk prioritas kegiatan ini.
Selain rehabilitasi, pemerintah juga menganggarkan belanja Rp 10,7 triliun untuk bantuan operasional kesehatan. Total ada 10.143 puskesmas yang mendapatkan anggaran ini.
Sri Mulyani menambahkan bahwa health security preparedness menjadi sangat penting. "Kita belajar dari Covid-19 ini," kata dia.
Isu ini juga dibahas di pertemuan negara G20. Sehingga, Sri Mulyani menyebut pemerintah berkomitmen agar tahun depan sistem kesehatan nasional menjadi lebih mampu dalam menangani isu kesehatan seperti saat ini.
Tapi secara umum, anggaran kesehatan 2021 sebenarnya turun dari 2020 yang sebesar Rp 212,5 triliun. Sri Mulyani menyebut hal tersebut terjadi karena anggaran tahun ini sebagian digunakan untuk belanja yang sekali jadi.
Mulai dari peningkatan kapasitas rumah sakit hingga penyediaan tes swab. "Tapi jumlahnya jauh lebih tinggi dibandingkan tahun 2019 yang sebesar Rp 113,6 triliun," kata Sri Mulyani.
Baca: Jelaskan Soal PMN Jiwasraya Rp 20 T, Sri Mulyani: Bukan Menambal Fraud