Awak kabin mengenakan baju alat pelindung diri (APD) saat melakukan persiapan di dalam pesawat tipe A-330 milik Batik Air yang akan digunakan untuk menjemput Warga Negara Indonesia (WNI) di Wuhan, Cina, di Bandara Soekarno-Hatta, Tanggerang, Sabtu, 1 Februari 2020. ANTARA/Muhammad Iqbal
Advertising
Advertising
Wisnu mengatakan, jika situasi semakin parah, bukan tak mungkin profisiensi awak pesawat semakin merosot. “Efeknya kurang baik karena maskapai akan melakukan pemetaan ulang awak pesawat. Ujung-ujungnya akan terjadi involuntary unpaid leave bagi awak kabin,” ucapnya.
Selain itu, imbas pandemi Covid-19 yang berkepanjangan dikhawatirkan akan menimbulkan gelombang pemutusan hubungan kerja atau PHK dan penghentian karyawan kontrak. Karena itu, Wisnu berharap sektor penerbangan segera pulih dengan meningkatnya minat penumpang. Sebab, tanpa pulihnya pergerakan penumpang, bisnis lain seperti logistik akan sulit tumbuh. Apalagi selama ini, kinerja logistik via udara masih bergantung pada angkutan penumpang.
“Sangat sulit menemukan titik ekonomis tetap mengangkut kargo tanpa bawa penumapng. Pesawat kargo akan mengalami keterbatasan biaya operasional dan volume yang diangkut,” katanya.
Ia berharap pemerintah pun segera mengambil langkah. Misalnya merealisasikan bantuan stimulus yang kepada industri penerbangan yang selama ini telah dibahas.
Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan
5 hari lalu
Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan
Wamenkeu Suahasil Nazara memperkirakan suku bunga The Fed belum akan turun dalam waktu dekat, sehingga indeks dolar meningkat dan menekan nilai tukar rupiah.