Resesi Kian Dekat, Simak 7 Hal Penting yang Harus Anda Siapkan

Rabu, 23 September 2020 17:29 WIB

Ilustrasi investasi. pixabay

Hal mudah lainnya adalah mengidentifikasi pembelian besar yang sering Anda lakukan. Bagi sebagian orang bisa dari biaya pembelian lensa kontak, cairan pembersih wajah, atau tagihan platform streaming berbayar. Penghematan berulang ini akan bertambah seiring waktu dan alternatif yang lebih murah dapat menghemat jutaan rupiah per tahun.

4. Tambah Penghasilan Anda

Jika upaya penghematan telah dilakukan dan Anda benar-benar khawatir tentang masa ekonomi sulit di masa depan, maka perlu dipikirkan upaya meningkatkan penghasilan sebagai antisipasi.

Beberapa blog atau artikel tentang manajemen keuangan pribadi sedang melihat adanya demam bisnis sampingan. Namun jangan sampai Anda mengabaikan aset terpenting, yakni pekerjaan Anda saat ini. Manfaatkan kesempatan lembur dan bekerja keras untuk mendapatkan promosi bila dirasa jauh lebih bermanfaat untuk meningkatkan penghasilan Anda.

5. Bayar Utang Berbunga Tinggi

Sebisa mungkin Anda menyegerakan pembayaran utang berbunga tinggi saat ini. Dengan begitu, tekanan arus kas Anda bisa ditekan bila ada masalah keuangan.

Salah satu yang bisa dilakukan adalah membayar tagihan kartu kredit bernominal besar setiap bulan. Hal ini akan membantu Anda tetap berada di kondisi aman sampai semua krisis beres.

6. Terus Berinvestasi

Ada sebagian pihak yang cenderung menjauhi pasar saham ketika kinerjanya jeblok di masa pandemi, ditambah lagi ada kepanikan yang melanda. Tapi sejatinya investasi terbaik adalah jika dilakukan secara teratur.

Cara mudah untuk melakukannya adalah dengan mengatur agar investasi dilakukan secara autopilot. Anda dapat melakukan ini dengan melakukan transfer berulang ke akun pensiun atau akun broker Anda.

7. Tingkatkan Skor Kredit Anda

Di tengah resesi, harga properti mulai turun sehingga inilah saat yang tepat untuk membeli rumah pertama. Namun di sisi lain, mendapatkan kredit di masa resesi menjadi lebih rumit.

Hal penting di sini adalah meskipun resesi, tetaplah berupaya membeli rumah meskipun dengan cara kredit agar menambah poin kredit diri Anda. Karena di masa mendatang para pemberi pinjaman hanya akan memberi kredit pada seseorang yang memiliki skor kredit yang tinggi.

BISNIS

Baca: Resesi di Depan Mata, Dahulukan Menabung atau Investasi?

Berita terkait

Chatib Basri Sebut Dampak Konflik Timur Tengah Bisa Timbulkan Defisit APBN Tembus Rp 300 Triliun

10 jam lalu

Chatib Basri Sebut Dampak Konflik Timur Tengah Bisa Timbulkan Defisit APBN Tembus Rp 300 Triliun

Chatib Basri menilai konflik yang terus-menerus di Timur Tengah berpotensi membuat defisit APBN hingga Rp 300 triliun.

Baca Selengkapnya

Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

11 jam lalu

Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

Bea Cukai terus menuai kecaman publik karena dianggap berkinerja buruk. Sri Mulyani belum berhasil menangani. Kini Jokowi turun tangan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu SBY, Jusuf Kalla dan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Ini yang Dibahas

12 jam lalu

Sri Mulyani Bertemu SBY, Jusuf Kalla dan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Ini yang Dibahas

Sri Mulyani mengungkapkan pertemuannya dengan SBY membahas berbagai hal

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

16 jam lalu

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI mempertanyakan alasan pemerintah menerapkan sistem Kelas Rawat Inap Standar dalam layanan BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Harap RI jadi Anggota OECD: Supaya Mudah Akses Investasi

16 jam lalu

Jokowi Harap RI jadi Anggota OECD: Supaya Mudah Akses Investasi

Presiden Jokowi meyakini OECD akan memberikan manfaat yang konkret bagi Indonesia terutama supaya tidak terjebak dalam middle income trap

Baca Selengkapnya

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

19 jam lalu

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

Satgas PASTI menutup aktivitas 915 entitas keuangan ilegal, yang terdiri 19 investasi ilegal dan dan 896 pinjol ilegal selama 1 Januari-30 April 2024.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Masih Kebanjiran Kecaman, Sri Mulyani Kembali Gelar Rapat Pimpinan

20 jam lalu

Bea Cukai Masih Kebanjiran Kecaman, Sri Mulyani Kembali Gelar Rapat Pimpinan

Menteri Keuangan Sri Mulyani menggelar rapat dengan pimpinan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai terkait maraknya kritik terhadap lembaga tersebut.

Baca Selengkapnya

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

20 jam lalu

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

Dubes Jerman Ina Lepel mengatakan ada minat dari negaranya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Rapat dengan Anak Buahnya, Bahas Perbaikan Institusi Bea Cukai

21 jam lalu

Sri Mulyani Rapat dengan Anak Buahnya, Bahas Perbaikan Institusi Bea Cukai

Menkeu Sri Mulyani Indrawati menggelar rapat bersama pejabat eselon I Kemenkeu dan para pimpinan Bea Cukai pada Senin siang, 13 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Hasto PDIP Bilang 8 Nama Besar Cagub Pilkada Jakarta Sudah di Kantong Mega

1 hari lalu

Hasto PDIP Bilang 8 Nama Besar Cagub Pilkada Jakarta Sudah di Kantong Mega

PDIP menyebut 8 nama besar cagub di Pilkada Jakarta sudah ada di kantong Mega. Siapa saja? Bagaimana pula dengan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya