Wishnutama: Pinjaman 3,5 Juta Debitur Pariwisata Sudah Direstrukturisasi

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Rahma Tri

Rabu, 23 September 2020 19:50 WIB

Suasana sepi di sebuah kafe yang kini tutup karena berhentinya aktivitas pariwisata akibat dampak wabah COVID-19 di kawasan Monumen Bom Bali, Legian, Kuta, Bali, Jumat 17 April 2020. Tujuan PSBB jelas untuk mengurangi aktivitas dan pergerakan warga sehingga anjuran untuk tetap tinggal di rumah, termasuk bekerja dari rumah (work from home), sebagai salah satu cara untuk mencegah penyebaran COVID-19 dapat berjalan efektif demi keselamatan dan kesehatan warga agar tidak terpapar virus corona. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana.

TEMPO.CO, Jakarta - Program restrukturisasi kredit di perbankan terus berjalan untuk mereka yang terdampak pandemi Covid-10. Di sektor pariwisata, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama melaporkan jumlah penerima sudah mencapai 3,5 juta debitur dengan nilai Rp 278,5 triliun.

"Ini data per 31 Juli 2020," lapor Wishnutama kepada Komisi Pariwisata DPR dalam rapat di Gedung DPR, Jakarta, Rabu, 23 September 2020.

Secara makro, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat realisasi restrukturisasi kredit perbankan telah mencapai Rp 857 triliun. Restrukturisasi ini sudah dinikmati 7,18 juta debitur, 5,76 juta debitur UMKM dan 1,42 juta debitur non UMKM.

Selain restrukturisasi kredit di sektor perbankan ini, ada tujuh jenis bantuan lainnya. Rinciannya yaitu program penjaminan kredit UKM dan koperasi, penempatan uang negara di bank Himbara dan BPD, dan pelaksanaan relaksasi pajak PPh 21 dan PPh 25.

Selanjutnya, BLT pekerja formal melalui BPJS Ketenagakerjaan, BLT Pekerja mikro dan usaha kecil, pinjaman daerah melalui PT Sarana Multi Infrastrutktur (SMI).

Advertising
Advertising

Terakhir, pemerintah memberikan subsidi pembebasan biaya tetap listrik. "Ini sangat membantu. Hotel Restoran jadi enggak perlu biaya tetap listrik, hanya biaya yang dipakai saja," kata Wishnutama.

Bantuan ini terus diberikan di tengah kontraksi dalam di sektor pariwisata. Juli 2020, jumlah kunjungan turis asing ke Indonesia hanya 159.800 orang, turun 89 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Meski ada sejumlah kebijakan di dalam negeri dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi nasional, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menyebut pemulihan juga tetap dipengaruhi kebijakan di negara lain. "Untuk pariwisata akan butuh waktu recovery yang sangat lama, lama sekali," kata dia, Rabu, 2 September 2020.

FAJAR PEBRIANTO

Baca juga: Kemenparekraf Minta Pengusaha Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Melantai di Bursa

Berita terkait

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

4 jam lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

8 jam lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

9 jam lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

10 jam lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Santunan Kematian Sebesar Rp391 Juta

1 hari lalu

BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Santunan Kematian Sebesar Rp391 Juta

Santunan kepada 2 ahli waris karyawan BTPN Syariah yang meninggal dunia karena musibah kecelakaan

Baca Selengkapnya

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

1 hari lalu

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

Begini awal kasus munculnya larangan terhadap warung Madura untuk buka 24 jam.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

1 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

1 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

1 hari lalu

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

Satgas Pasti khawatir layanan pinjaman dana online atau pinjol baik yang resmi ataupun ilegal berkembang dan digemari masyarakat. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Kolaborasi BPJS Ketenagakerjaan dan Perumnas Penuhi Kebutuhan Rumah Bagi Pekerja

2 hari lalu

Kolaborasi BPJS Ketenagakerjaan dan Perumnas Penuhi Kebutuhan Rumah Bagi Pekerja

BPJS Ketenagakerjaan bersama Perum Perumnas menjalin sinergi dalam penyediaan hunian yang layak bagi pekerja.

Baca Selengkapnya